Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menjelang bursa jendela transfer fase kedua pada Januari 2017, rasanya West Ham United perlu berpikir keras terkait eksistensi megabintang milik mereka, Dimitri Payet. Jika salah perhitungan, klub London ini akan menderita kerugian.
Penulis: Dedi Rinaldi
Sejak awal musim 2016-2017 berputar, performa West Ham yang diasuh Manajer Slaven Bilic menurun drastis ketimbang musim lalu. West Ham kini berada di peringkat ke-13, tidak jauh dari zona degradasi.
Payet menjadi satu pemain bintang yang disebut mengalami frustrasi pada musim ini karena penampilan labil West Ham.
Gelandang anggota tim nasional Prancis ini pun dikabarkan akan pergi dan menjadi ladang uang baru bagi West Ham untuk mendapatkan keuntungan besar.
Dari dana penjualan Payet, hasilnya bisa digunakan untuk membeli pemain baru.
Baca Juga:
Namun, jika performa klub terus meluncur ke bawah, maka fakta tersebut akan memengaruhi harga jual pemainnya.
Karena itu, terkait dengan Payet yang menjadi incaran klub-klub besar, West Ham harus berpikir dengan cermat apakah melepasnya sekarang atau mengikatnya dengan kontrak baru serta menjualnya pada akhir musim.
Jika menahannya jelas berisiko. Harga Payet yang bisa menembus nilai sekitar 30 juta pound pada masa sekarang bisa turun setengahnya apabila pada akhir musim dilego dan dalam kondisi West Ham terpuruk di papan bawah atau bahkan terdegradasi.
Dalam kondisi tersebut, hanya dengan mahar senilai 15 juta pound, maka Payet bisa didapatkan.
Karena itu, West Ham harus berhitung cermat dan memutuskan opsi mana yang akan dimainkan.
Payet memang terus menjadi bidikan. Setidaknya dua klub besar, Manchester United dan Arsenal, terus memburunya. Manajer Setan Merah, Jose Mourinho, bahkan disebut sudah menghubungi langsung Payet untuk menyatakan ketertarikannya.
Payet sendiri secara samar menyatakan siap hengkang dari West Ham. Namun, klub yang akan dipilihnya masih belum jelas. Lantas, ke mana arah keinginan Payet?
Baca Juga:
Meski United terkesan berada di barisan terdepan sebagai klub yang bersedia menampung Payet, namun gelandang asal Prancis berusia 29 tahun itu sedikit mengindikasikan bahwa ia akan dengan senang hati pindah ke Arsenal.
Juga sempat tersiar kabar bahwa bos Arsenal, Arsene Wenger, percaya bahwa Payet bakal menjadi pemain yang ideal untuk The Gunners. Namun, Payet mengaku Wenger tak pernah melakukan pendekatan pada dirinya.
“Saya membaca bahwa Wenger mempertimbangkan saya dan melihat saya sebagai kepingan yang hilang dari permainan Arsenal. Namun, Wenger tidak pernah mengatakan hal tersebut kepada saya!” tutur Payet.
Menurut Payet, dengan bergabung ke Arsenal, maka dia akan bersenang-senang di tim itu. Arsenal selalu jadi kandidat juara setiap tahun, dan memiliki pemain serta teknik dengan kualitas tinggi.
[video]https://video.kompas.com/e/5248916329001[/video]
Lantas, jika Arsenal merupakan pilihan pertama untuk Payet, apakah secara otomatis Setan Merah United merupakan tim pilihan kedua Payet? Ternyata United bukan pilihan kedua.
Payet mengatakan jika dia berencana meninggalkan West Ham, maka dirinya mengaku lebih tertarik untuk kembali bermain di klub lamanya, yaitu Marseille.
Payet pernah punya memori bagus bersama Marseille sebelum bergabung dengan West Ham. Dia telah bermain di 78 pertandingan dan mencetak 15 gol untuk Marseille.
[video]https://video.kompas.com/e/5257699270001[/video]