Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Seusai Jamu Persib, Arema Rugi Sampai 85 Juta

By Ovan Setiawan - Jumat, 23 Desember 2016 | 10:01 WIB
Gelandang Persib, Taufiq turun dari kendaraan rantis milik Brimob Polda Jatim yang mengangkut pemain Maung Bandung dari hotel ke markas Arema, Stadion Kanjuruhan, Kab Malang pada laga pamungkas TSC 2016, Minggu (18/12/2016) malam. (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Arema tidak hanya gagal merebut poin penuh dalam laga pamungkas TSC 2016, setelah ditahan imbang tamunya, Persib Bandung. Namun pada laga di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Minggu (18/12/2016), Arema juga rugi uang senilai Rp 85 juta.

Kerugian tersebut disebabkan karena Arema mendapatkan sanksi berupa denda dari dua pelanggaran di pertandingan tersebut.

Pertama, sanksi denda itu terkait tingkah laku buruk penonton. Komisi Disiplin (Komdis) PT GTS (Gelora Trisula Semesta) selaku operator TSC mendapati bahwa ada flare yang dinyalakan oleh suporter.

Cerawat itu menyala pada menit ke-88. Selain itu, ada pelemparan dari tribune barat stadion yang mengakibatkan denda Rp 25 juta.

Sanksi kedua datang dari tingkah laku asisten pelatih Arema, Kuncoro, yang kedapatan melayangkan ancaman  kepada wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Aprisman Aranda.

Hal itu dilakukan Kuncoro saat jeda pertandingan. Aksi ini dipicu oleh gol Arema ke gawang Persib oleh Esteban Vizcarra, yang dianulir karena sebelumnya dianggap wasit terjadi pelanggaran yang dilakukan Cristian Gonzales.

Baca juga:

Aksi yang dilakukan Kuncoro ini diganjar oleh Komdis GTS dengan denda yang tidak sedikit, Rp 60 juta rupiah.

”Kami sudah menerima dua surat yakni terkait ulah oknum suporter dan aksi dari salah seorang asisten pelatih Arema,” ucap media officer Arema, Sudarmaji.

”Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa total denda yang harus dibayar adalah Rp 85 juta.”

Sudarmaji sebelumnya sudah melakukan klarifikasi terkait kejadian tersebut kepada GTS. Namun Arema masih belum bisa lepas dari jeratan sanksi. 

”Sebenarnya, kami sudah memiliki prosedur, tetapi karena massa suporter yang datang cukup banyak akhirnya kecolongan."

Media Officer Arema, Sudarmaji.

Dia mengatakan bahwa hal ini akan menjadi pelajaran berharga bagi Arema di kompetisi yang akan datang dalam meningkatkan pengamanan di lapangan.

”Sebenarnya, kami sudah memiliki prosedur, tetapi karena massa suporter yang datang cukup banyak akhirnya kecolongan. Apalagi, laga melawan Persib adalah pertandingan terakhir,” tuturnya.

Dalam laga tersebut, suporter yang datang ke Stadion Kanjuruhan membeludak. Penghitungan dari panitia pelaksana (panpel) laga Arema penonton mencapai 44.807.

[video]https://video.kompas.com/e/5256334994001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P