Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang Chelsea Vs Bournemouth, Teka-teki Tiga Angka

By Sabtu, 24 Desember 2016 | 11:02 WIB
Gelandang Chelsea, Willian (kiri), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya, Diego Costa, usai membobol gawang Newcastle United pada laga Premier League di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (13/2/2016). (GLYN KIRK/AFP)

Saat menghadapi Bournemouth dalam laga Boxing Day pada Senin (26/12/2016), untuk pertama kalinya Chelsea tanpa striker Diego Costa setelah mencetak 11 kemenangan secara berurutan. 

Penulis: Dedi Rinaldi

Kondisi ini pun langsung memunculkan asumsi yang akan mempengaruhi serial kemenangan.

Pemain penting lain yang juga akan absen adalah gelandang bertahan N'Golo Kante.

Keduanya harus menjalani skorsing akibat akumulasi kartu kuning.

Akan tetapi, jika lakon Kante masih bisa diperankan pemain lain, lakon Costa yang mampu membuat tim menang di 11 pertandingan beruntun sulit tergantikan. Bagi Chelsea, Costa kuat dalam produktivitas gol maupun assist.

“Diego adalah pemain yang penting untuk kami. Dia mampu bermain sama bagus dalam mencetak banyak gol dan menciptakan assist. Akan sulit tanpa dirinya di pertandingan nanti,” kata Willian.

Chelsea bukannya tidak memiliki pemain pelapis di sektor depan. Michy Batshuayi memiliki peluang besar untuk mengambil posisi Costa. Ada pula penyerang muda lulusan akademi The Blues, yaitu Dominic Solanke.

[video]https://video.kompas.com/e/5252445425001[/video]

Namun, Manajer Antonio Conte seolah enggan memperjelasnya.

Justru malah spekulasi-spekulasi yang beredar, mulai dari bek Branislav Ivanovic hingga Cesar Azpilicueta yang akan dimainkan sebagai juru gedor.

Conte lebih tertarik berbicara mengenai sisi motivasi pemain Chelsea yang tengah bagus, tetapi harus mampu realistis agar tidak selalu memikirkan rekor kemenangan. Bagi Conte hal yang terpenting ialah bagaimana meraih tiga angka setiap pekan.

Conte rupanya cukup risih dengan sorotan pada rekor kemenangan secara berurutan yang kini tengah dialami Chelsea.

Artinya, jangan sampai ketika rekor tersebut putus akan mempengaruhi tim secara negatif.

Selain itu, Conte mengingatkan bahwa perjalanan tim telah memasuki masa-masa kritis di penghujung tahun. Conte juga mengingatkan bahwa dirinya belum pernah mengalami laga maraton sejak Boxing Day hingga pasca Tahun Baru.

“Pengalaman pertama saya menjalani laga Boxing Day di penghujung tahun. Saya tahu perjalanan ini berat, dan saya tidak ingin terpeleset,” kata Conte.

Pengancam

Bournemouth memang layak dicermati oleh Chelsea.

Meski performa tim besutan manajer Eddie Howe ini terkesan masih turun-naik, Bournemouth cenderung menjadi tim pengancam yang berbahaya saat menghadapi tim-tim populer.

Setidaknya, kiprah tersebut telah diperlihatkan oleh Bournemouth sepanjang Desember 2016. Jack Wilshere dan kawan-kawan mampu memang atas Liverpool dengan skor 4-3, namun pada laga kemudian kalah 3-2 dari Burnley.

Pekan berikutnya kembali menang atas klub beken sekelas tim juara bertahan Premier League yaitu Leicester City dengan skor 1-0. Akan tetapi, pada laga setelahnya kembali menuai kekalahan saat bertemu Southampton.

[video]https://video.kompas.com/e/5257699270001[/video]

Lantas, apakah pertemuan dengan Chelsea sudah menjadi target besar bagi Bournemouth?

Howe menyatakan bahwa kemenangan atas Chelsea jelas bakal sangat menggembirakan bagi timnya.

Apalagi Howe tahu Chelsea tanpa diperkuat dua pemain pilarnya yang dianggap sangat berperan dalam meraih 11 kemenangan secara berurutan, yaitu Costa dan Kante.

“Kami harus mengejutkan Chelsea di kandang mereka sendiri. Namun, rasanya menarik juga jika kami tercatat sebagai klub yang menghentikan laju kemenangan Chelsea yang telah berjalan dalam 11 pertandingan,” kata Howe.

Tantangan ini tentunya tidak boleh dianggap sepi oleh Chelsea.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P