Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tiga tahun lalu, Raheem Sterling merasakan kegembiraan yang tinggi saat dirinya bisa mencetak gol ke gawang Manchester City. Lalu, ketika golnya merobek gawang Arsenal pada Minggu (18/12), gelandang sayap ini seperti merasakan kegembiraan yang sama.
Penulis: Dedi Rinaldi
Sterling sekarang sudah berada di Manchester City dan dirinya mengaku sangat bahagia karena timnya bisa bangkit dan akhirnya mengalahkan Arsenal. Apalagi dia hadir sebagai pencetak gol penentu kemenangan The Citizens.
Pada laga cepat ini, boleh dibilang The Citizens yang bermain di kandang sendiri sukses keluar dari lubang jarum.
Sempat tertinggal lebih dahulu lewat gol Theo Walcott saat pertandingan baru berjalan lima menit, The Citizens bangkit di babak kedua lewat gol Leroy Sane dan Sterling.
“Senang bisa mencatatkan nama di papan skor hari ini. Gol ini milik tim, tetapi saya merasakan seperti masa lalu ketika masih bersama Liverpool melawan The City,” kata Sterling.
[video]https://video.kompas.com/e/5253296341001[/video]
Ya, ketika Sterling berusia 19 tahun pada tiga tahun silam dan berbaju Liverpool, maka bisa mencetak gol pada laga prestisius melawan The Citizens jelas bukan main-main.
Apalagi, laga itu juga bermuatan psikologis level tinggi karena terjadi saat musim 2013/14 mendekati masa tutup pintu serta Liverpool tengah berada di puncak.
Kemenangan bagi Liverpool akan sangat berarti, sebaliknya bila menelan kekalahan jelas sebuah bencana.
Seharusnya pertandingan itu bukan konsumsi untuk pemain seusia Sterling. Namun, pemain kelahiran 8 Desember 1994 ini bisa melaluinya dengan mulus.
Grafik permainan Sterling pada musim 2013/14 memang meningkat tajam, meski pada awal kompetisi sempat kalah bersaing dengan gelandang muda Liverpool lainnya, Philippe Coutinho.
Satu hal terpenting dalam laga level tinggi adalah kekuatan mental. Kekuatan mental sangat penting, bahkan melebihi faktor teknis, karena kehebatan teknik akan sia-sia bila mental lembek dan tidak percaya diri.
[video]https://video.kompas.com/e/5257678881001[/video]
Dalam kondisi ini seorang pemain bukannya memberikan kontribusi positif pada tim, malah merepotkan dan merugikan tim.
Sterling sudah melalui rintangan itu dengan gemilang. Membuat Liverpool tersenyum dan gembira menyaksikan irisan dan kecepatan larinya membuat lawan lintangpukang.
Jadi, tidak salah bila Sterling kemudian berpredikat mutiara baru di Anfield. Popularitas tersebut juga menggiring Sterling ke timnas Inggris menuju Piala Dunia 2014.
Sterling sendiri sudah melakukan debut di timnas senior Lions pada 14 November 2012 saat beruji coba melawan Swedia.