Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
OGC Nice resmi dinobatkan sebagai champion d'automne alias juara musim gugur Ligue 1 2016-2017. Hanya, skuat beralias Les Aiglons (Elang Muda) mesti waspada mengingat titel tersebut bukanlah garansi menuju trofi sebenarnya.
Nice mantap berada di puncak klasemen Ligue 1 2016-2017 usai menuai kemenangan 2-1 atas Dijon pada pekan ke-18.
Gelar sebagai juara musim gugur bisa segera diraih Nice lantaran dua rival mereka di jalur juara malah tersungkur.
PSG secara mengejutkan takluk 1-2 dari Guingamp sementara AS Monaco dibekap Lyon 1-3. Ligue 1 2016-2017 masih menyisakan satu partai lagi menjelang kompetisi memasuki masa rehat.
Koleksi 43 poin milik Nice tak mungkin lagi dikejar dalam satu sisa laga ke depan oleh Monaco (39 poin) maupun PSG (36).
"Target kami adalah terbang setinggi mungkin dan tak membuat satu pun batasan. Masih banyak jalan yang mesti dilalui. Juara musim gugur tak terdaftar dalam prestasi tim," kata kiper Nice, Yoan Cardinale.
Perkataan Cardinale patut dicermati personel Nice yang lain. Keberhasilan meraih status sebagai juara musim gugur bukanlah garansi hadirnya trofi Ligue 1.
Nice bisa belajar kepada Marseille pada musim 2014/15. Persis seperti Nice, waktu itu Marseille asuhan Marcelo Bielsa bisa mengamankan gelar juara musim gugur.
Akan tetapi, Marseille kolaps pada paruh kedua kompetisi. Gelar juara Ligue 1 diraih PSG dan Marseille cuma mengakhiri kompetisi di peringkat keempat.
Memasuki era milenium, terdapat delapan kejadian di mana tim yang tampil sebagai pemuncak pada paruh kompetisi gagal meneruskan langkah ke podium juara.
Tim yang kurang beruntung itu adalah Bordeaux (2000-2001), Lens (2001-2002), Marseille (2002-2003), Monaco (2003-2004), Lyon (2008-2009), Bordeaux (2009-2010), PSG (2011-2012), dan Marseille (2014/15).
Nice est assuré d'être champion d'automne !
— L'ÉQUIPE (@lequipe) December 18, 2016
Le classement : https://t.co/msUVbxtM6y pic.twitter.com/02wIQ7cIl8