Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kompetisi Primera Liga sudah bergulir sejak 1929, 87 tahun yang lalu. Namun, baru musim ini ada empat klub dari daerah otonomi Basque yang berada di level tertinggi sepak bola Spanyol itu.
Penulis: Dian Savitri
Mereka adalah Alaves, Athletic Bilbao, Eibar, dan Real Sociedad. Kalau ketiga klub lainnya sudah mencicipi betapa kerasnya Primera Liga, maka tidak demikian dengan Eibar.
Sociedad Deportivo Eibar pertama kali berlaga di Primera Liga pada musim 2014/15.
Pada akhir musim itu, Eibar berada di urutan ke-18. Degradasi seharusnya menjadi ‘jatah’ mereka. Akan tetapi, Elche, yang berada di urutan ke-13, harus didegradasi oleh Liga de Futbol Profesional (LFP) karena masalah finansial.
Alhasil, Eibar pun berhak untuk melanjutkan petualangan di Primera Liga. Pada musim 2015/16, Eibar berada di urutan ke-14, jauh dari zona relegasi.
Klub yang berasal dari sebuah kota berpenduduk 25.000 orang itu boleh merasa yakin bahwa mereka berhak berada di Primera Liga, bukan karena keberuntungan.
Musim ini Alaves kembali ke Primera Liga setelah 10 musim berada di Divisi Segunda dan Segunda B.
Dengan demikian, karena ada empat klub dari Basque, maka 20 persen anggota Primera Liga musim ini berasal dari sebuah region yang berpenduduk sekitar tiga juta orang.
Populasi negara Spanyol nyaris 47 juta jiwa. Dari keempat klub itu, Bilbao adalah yang tersukses. Klub yang sekarang dilatih oleh Ernesto Valverde itu menjadi satu dari klub yang belum degradasi dari Primera Liga. Dua klub lainnya adalah Real Madrid dan Barcelona.