Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Derbi Merseyside sudah lama menanggalkan label friendly derby. Keakraban di tribun, apalagi di lapangan, sudah jauh menyusut. Kesengitan yang akan tergelar di Goodison Park pada Senin (19/12) cukup berlatar hasil aktual.
Penulis: Christian Gunawan
Liverpool FC boleh saja berada di papan atas, sementara Everton di luar zona Eropa. Namun, perbedaan itu tak menjadi jaminan derbi ini berjalan tanpa semangat. Sebuah kesamaan cukup memicu kesengitan.
Everton tengah percaya diri, menyusul keberhasilan menekuk Arsenal pada Selasa (13/12). Sehari kemudian, Liverpool menang tiga gol tanpa balas di Middlesbrough.
Benturan niat kedua kubu meneruskan deret kemenangan sudah menjamin keketatan duel.
Baca juga:
Memasuki ranah teknis, The Reds memiliki beberapa keunggulan. Sebagai awal, Juergen Klopp sudah lebih lama menangani timnya dibandingkan Ronald Koeman.
Namun, adu determinasi dalam duel sekota membuat perbedaan yang sudah tipis itu menjadi tak terlihat.
Bagaimanapun, Everton mempunyai keuntungan besar yang lebih nyata, yakni Goodison Park.
The Toffees belum terkalahkan di rumahnya musim ini dan takkan rela sang tetangga mencoreng catatan apik itu.
Pada empat musim sebelumnya, Everton tak pernah kalah saat menggelar derbi.
Namun, The Toffees juga tidak pernah menang di keempatnya. Kemenangan derbi terakhir Si Biru di Goodison Park terjadi pada 17 Oktober 2010.
“Situasi pada Senin nanti tentu akan berbeda. Kami telah mengantungi tiga poin melalui performa bagus dan kami sangat kuat di kandang. Tim masih belum terkalahkan di kandang. Kami memahami segalanya mengenai derbi Merseyside,” kata Koeman kepada AFP usai timnya menekuk The Gunners..
"Jika bisa bertarung dengan hasrat tinggi seperti saat melawan Arsenal, Everton bisa meraih hasil bagus,” ucap Koeman lagi.
Tak berlebihan mengatakan Koeman cukup mengenal Liverpool. Musim lalu, bos asal Belanda ini memberikan pil pahit untuk Reds.
Southampton, timnya tahun lalu, menang 3-2 di kandang, meski tamu unggul dua gol lebih dulu.
Hasil buruk itu, kalah setelah unggul, juga sudah melanda Reds musim ini. Kekalahan di Bournemouth dua pekan silam masih membekas di laga berikutnya saat menjamu West Ham.
Kemenangan atas The Boro bisa dianggap sebagai pulihnya mental Si Merah.
Ketiadaan Philippe Coutinho sebagai otak serangan Liverpool tampak bisa ditutup Adam Lallana. Dua gol dan satu assist di Riverside membuat eks pemain Soton itu bakal diandalkan lagi untuk mendobrak pertahanan Everton.
Usai laga, Klopp menyebut Lallana sebagai pemain yang meningkat dalam penampatan posisi sehingga bisa terlibat dalam banyak gol.
Kans Liverpool untuk mengoyak lini belakang Toffees semakin besar. Di samping ketajaman Lallana dan Divock Origi, yang selalu mencetak gol di lima partai terakhir, situasi yang dialami tuan rumah juga terlihat mendukung tamu.
Jantung pertahanan Everton kehilangan bek kawakan, Phil Jagielka, setelah mendapatkan kartu merah di laga versus Arsenal.
Meski demikian, niat Ashley Williams cs. tidak ingin melihat produktivitas tinggi tetangga yang berkunjung akan terlihat tebal.
Goodison Park sepertinya belum akan ternoda, tidak oleh tetangga yang kebetulan juga sedang mengincar gelar.
PRAKIRAAN FORMASI
Everton (4-2-3-1): 22‑Stekelenburg, 3‑Baines, 25‑Funes Mori, 5‑Williams, 23‑Coleman, 17‑Gueye, 16‑Mccarthy, 11‑Mirallas, 8‑Barkley, 12‑Lennon, 10‑Lukaku, Pelatih: Ronald Koeman, Cadangan: 1-Robles, 20-Oviedo, 30-Holgate, 4-Gibson, 15-Cleverley, 7-Deulofeu, 19-E. Valencia
Liverpool FC (4-4-2): 22‑Mignolet, 2‑Clyne, 32‑Matip, 6‑Lovren, 7‑Milner, 20‑Lallana, 14‑Henderson, 5‑Wijnaldum, 19‑Mane, 27‑Origi, 11‑Firmino, Pelatih: Juergen Klopp, Cadangan: 1-Karius, 17-Klavan, 18-Moreno, 21-Lucas, 25-Brannagan, 35-Stewart, 58-Woodburn
PREDIKSI BOLA: 45-55
Ingin terbang ke Manchester & nonton langsung Aguero dkk bermain di Etihad Stadium? Yuk ikutan kuis #FlyMe2ManCity pic.twitter.com/TqCALHyzK9
— Juara (@Juara) December 5, 2016