Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Arsenal menuai tiga kemenangan dan tiga skor imbang dalam enam perjumpaan terakhir di semua ajang melawan Manchester City. Tren positif The Gunners mungkin berlanjut pada Minggu (18/12).
Penulis: Sem Bagaskara
Tugas ahli strategi Man. City, Pep Guardiola, kini adalah menemukan formula tepat untuk menghentikan Arsenal.
Guardiola barangkali perlu mencermati kata-kata eks pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, yang memiliki rekor apik saban bentrok dengan The Gunners besutan Arsene Wenger.
"Tak perlu merebut bola saat melawan Arsenal, kita harus mencegatnya," kata Ferguson dalam autobiografi nya.
Kata-kata Ferguson seolah tak lagi relevan. Arsenal kini adaptif terhadap lawan.
Ketika bertemu tim-tim besar, Mesut Oezil cs kerap tak memaksakan strategi penguasaan bola. The Gunners lebih memilih menunggu dan memukul via serangan balik.
Pendekatan tersebut mulai dicium oleh media dan pengamat sepak bola saat Arsenal menang dua gol tanpa balas atas City di Etihad pada 18 Januari 2015.
Waktu itu, persentase penguasaan bola The Gunners cuma 35,3 persen. Kendati demikian, petuah Ferguson tadi sebenarnya tetap bisa dijadikan referensi Guardiola.
Kualitas operan apik mendukung Arsenal untuk memainkan taktik serangan balik. Situs penyedia statistik Premier League 2016/17, EA Sports, mencatat bahwa The Gunners merupakan tim dengan jumlah operan sukses terbanyak di area permainan lawan.
Artinya, operan masih menjadi inti permainan Arsenal versi Wenger.
Andai ingin mengamankan kemenangan saat menjamu The Gunners pada pekan ke- 17 Premier League 2016-2017, Minggu (18/12), Man City mesti berupaya memutus aliran cepat permainan lawan.
Guardiola belakangan disorot karena disebut terlalu mengagungkan sepak bola ofensif. Pria kelahiran Santpedor itu bahkan mengaku tak menyuruh John Stones dkk berlatih tekel.
Personel City musim ini ratarata melakukan 16,1 tekel per gim. Statistik cegatan (13,8 per gim) mereka juga tak istimewa.
Soal jumlah tekel dan cegatan, City hanya berada di peringkat ke-14 EPL dalam masing-masing kategori.
Sikap abai Guardiola terhadap urgensi melakukan tekel mengundang reaksi negatif dari bek legendaris Arsenal, Martin Keown.
"Melakukan tekel bagus ibarat menghantamkan kepalan tangan di meja. Itu adalah alarm peringatan kepada lawan dan kawan serta sinyal bagaimana Anda akan bermain," kata Keown, yang kini menjadi kolomnis di Dailymail.
Perkataan Keown ada benarnya. Man City musim ini baru pernah dua kali melihat gawang mereka tak dibobol lawan.
Hobi Guardiola mengutak-atik formasi plus pendekatan "lembek" berujung kepada tak terciptanya kesolidan di lini pertahanan.
Akibat bermain terlalu sopan, Man City dibuat pontang-panting saat kalah 1-3 dari Chelsea di Etihad pada 3 Desember silam.
Ketika itu, The Citizens tersiksa oleh bola-bola langsung nan cepat milik Chelsea.
Personel The Citizens kini perlu meningkatkan kedisiplinan dan bermain lebih sangar mengingat Arsenal sangat paham soal mengejutkan lawan via serangan cepat.
The Gunners juga berniat mengembalikan status mereka sebagai jago tandang. Oezil dkk baru saja mengalami kekalahan tandang pertama saat bertamu ke markas Everton medio pekan ini.
Sebelum dibekuk Everton 1-2, rekor tandang Arsenal adalah lima kemenangan plus sepasang skor imbang.
PRAKIRAAN FORMASI
Manchester City (3-4-2-1): 1-Bravo, 11-Kolarov, 24-Stones, 30-Otamendi, 7-Sterling, 8-Guendogan, 6-Fernando, 15-Navas, 17-De Bruyne, 21-Silva, 72-Iheanacho, Pelatih: Pep Guardiola
Arsenal (4-2-3-1): 33-Cech, 24-Bellerin, 5-Gabriel, 6-Koscielny, 18-Monreal, 34-Coquelin, 29-Xhaka, 14-Walcott, 11-Oezil, 17-Iwobi, 7-Alexis, Pelatih: Arsene Wenger
PREDIKSI BOLA: 50-50