Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Fiorentina berulang kali mengalami patah hati. La Viola kerap ditinggal pergi pemain yang sudah susah payah mereka matangkan.
Penulis: Sem Bagaskara
Sebut saja figur seperti Matija Nastasic (ke Manchester City; 2012/13), Stevan Jovetic (Man. City; 2013/14), Adem Ljajic (Roma; 2013/14), Juan Cuadrado (Chelsea; 2014/15) sampai Marcos Alonso (Chelsea; 2016/17).
Belajar dari pengalaman pahit tersebut, La Viola kini berupaya keras menjaga bintang terbaik mereka.
Caranya adalah dengan mencantumkan klausul pelepasan dengan nilai tinggi kepada pilar andalan.
Pemilik Fiorentina, Andre Della Valle, menyebut bahwa kolektor delapan gol di Serie A 2016/17, Nikola Kalinic, telah dilabeli klausul pelepasan senilai 50 juta euro (707,1 miliar rupiah).
Langkah tersebut dilakukan untuk menghalau klub-klub yang meminati jasa Kalinic.
"Kami ingin melakukannya kepada semua pemain terbaik tim, dimulai dari Federico Bernardeschi. Kami terbiasa mempertahankan diri dari setengah Eropa dan pada Januari nanti kami ingin membicarakan hal lain," kata Della Valle.
Permata Fiorentina sebenarnya bukan cuma Bernardeschi dan Kalinic. Fan La Viola musim ini juga dibuat takjub oleh talenta belia bernama Federico Chiesa (19 tahun).
Pekan ini begitu menyenangkan bagi Chiesa, yang merupakan putra dari Enrico Chiesa, eks penyerang Fiorentina pada 1999-2002.
Chiesa mencetak gol pertamanya di level profesional kala Fiorentina membekuk Qarabag 2-1 di partai pamungkas fase grup Liga Europa (8/12).
Berselang empat hari, pemakai nomor punggung 25 itu menyediakan satu assist dari dua gol kemenangan La Viola atas Sassuolo, yang diborong Kalinic.
Chiesa memang belum dipagari release clause bernilai selangit. Tapi, pelatih Fiorentina, Paulo Sousa, telah membentengi Chiesa dengan berbagai kata-kata motivasi.
"Dia akan bersama kami sepanjang musim," ujar Sousa merespons kabar yang menyebut Chiesa akan disekolahkan ke klub lain.
Persis sebelum Serie A 2016/17 dimulai, Sousa pernah menyebut Chiesa sebagai kapten dan simbol masa depan Fiorentina. Bahkan, sang pelatih asal Portugal itu kini menganggap Chiesa sebagai titisannya.
"Saya melihat karakter saya di dalam dirinya sebab Chiesa selalu memberikan segalanya," kata Sousa di Violanews.