Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Riuh Rendah Masa Depan Carlos Bacca

By Sabtu, 17 Desember 2016 | 13:02 WIB
Reaksi penyerang AC Milan, Carlos Bacca, setelah mencetak gol ke gawang Lazio dalam partai Serie A di Stadion San Siro, Milan, 20 September 2016. (MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

[video]https://video.kompas.com/e/5248920342001[/video]

Dalam dua laga setelah derbi, Il Diavolo Rosso selalu menang. Kekalahan tipis 0-1 di Olimpico dari Roma juga dapat dianggap sebagai ketidakberuntungan, bukan karena ketiadaan Bacca di lini depan.

Salah satu alasan kemajalan Bacca musim ini ditengarai karena permainannya tak cocok dengan gaya bermain tim sesuai keinginan allenatore Montella.

Kecenderungan pemain berusia 30 tahun itu menjadi pemangsa di kotak penalti, walaupun memiliki skill hebat dalam menjalaninya, kerap membuat pemain kelahiran Puerto Colombia itu tidak pas dalam kolektivitas yang diinginkan pelatih.

Ambigu

Bukan kebetulan bahwa salah satu kubu yang meminati pemakai kostum bernomor punggung 70 di Milan ini adalah klub yang melego dirinya ke Milan pada musim panas 2015 dengan transfer 30 juta euro, Sevilla.

Pelatih Jorge Sampaoli tak menutup kemungkinan pemulangan itu. Pernyataan petinggi Milan, Adriano Galliani, terkait masa depan Bacca di San Siro masih ambigu.

“Kami ingin tampil di Ramon Sanchez Pizjuan di Liga Champion suatu hari nanti. Klub ingin mengunjungi Sevilla, tapi bukan untuk menjual Bacca. Sampai hari ini kami tak berencana menjual dia pada Januari. Namun, tak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam sepak bola. Sejauh ini, saya tegaskan bahwa si pemain tidak dijual,” ujar Galliani kepada ABC Sevilla.

Baca Juga: