Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jika menginginkan Derbi Merseyside yang menarik, bumbu tambahan “lezat” berupa sosok pengadil. Penunjukan Mike Dean oleh FA untuk derbi pada Senin (19/12/2016) telah membuat kedua kubu berkernyit.
Penulis: Christian Gunawan
Derbi Merseyside ini akan menjadi yang pertama ditengahi Dean. Bukan itu saja, laga nanti juga yang pertama bagi Dean setelah lebih dari satu dasawarsa menjadi pengadil laga-laga Liverpool atau Everton.
Sepanjang karier perwasitannya, Dean hanya bertugas dalam dua laga Everton, yakni saat Toffees kalah pada Boxing Day 2003 dari tuan rumah Manchester United dan dalam partai imbang di Wigan pada 2006, dengan catatan striker temperamental Duncan Ferguson mendapat “hadiah” kartu merah.
Dean hanya sekali mewasiti pertandingan Liverpool. Di partai Piala Liga 2003 itu, Si Merah kalah 1-2 dari Sheffield United. Alasan mengapa Dean sangat jarang menjadi wasit laga yang dijalani dua klub Merseyside tentu tak jauh dari asal-usulnya.
Pria berusia 48 tahun itu berasal dari Wirral, sebuah wilayah metropolitan yang masih merupakan bagian dari Merseyside. Dean tak pernah mengungkapkan dukungan kepada salah satu klub Merseyside, tapi latar belakangnya itu menjadi ganjalan dirinya untuk mewasiti laga salah satu klub tersebut.
Pada 2006, FA membatalkan penunjukan Dean untuk fi nal Piala FA antara Liverpool dan West Ham.
“Fakta bahwa ia berasal dari Wirral bisa mengundang komentar dan debat, yang dapat menempatkan dirinya dalam tekanan tambahan,” sebut FA kala itu seperti dikutip The Guardian.
Musim ini Dean telah menengahi 14 pertandingan, 12 di antaranya di liga. Selama selusin laga liga itu, ia merogoh 63 kartu kuning (4,25 kartu kuning per partai) dan tiga kartu merah (semuanya dari dua kartu kuning). Harapkan jumlah itu bertambah, boleh jadi secara signifi kan, usai derbi.
Bantuan
Perihal wasit, Everton boleh jadi sedang mengandalkan sosok pengadil. Saat menang atas Arsenal, Toffees agak terbantu keputusan Mark Clattenburg, yang memberikan sepak pojok yang berujung gol kemenangan lewat sundulan Ashley Williams.
Pelatih Everton, Ronald Koeman, tak sungkan menyebut kemenangan timnya kali ini melalui wasit. Kesengajaan Koeman melontarkan pernyataan itu berlatar kegusarannya terhadap pernyataan Arsene Wenger, yang menuding wasit sebagai biang keladi kekalahan timnya dari tiga lawatan beruntun, termasuk kala Koeman membesut Southampton.
Seperti yang telah diduga Koeman, Wenger menyorot keputusan Clattenburg.
“Dari luar lapangan saja bisa terlihat tak semestinya menjadi sepak pojok. Saya sangat kecewa sebab posisi Clattenburg sangat tepat untuk melihat bola keluar dalam penguasaan lawan,” ucap Wenger dikutip AFP.
“Saya tak heran terhadap komentar Wenger sebab ini adalah kali ketiga beruntun saya menang di kandang. Di ketiganya ia menyorot wasit. Maaf Arsenal, kami menang melalui wasit petang ini!” ucap Koeman sengit.
Jika Clattenburg dapat keliru dalam membuat keputusan, bisa jadi Mike Dean akan melakukan hal serupa di bawah atmosfer Goodison Park.