Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak ada suara teriakan instruksi dari Vincenzo Montella atau gemuruh derap langkah kaki rombongan pemain berlari pada Kamis, 8 Desember silam, di sentra latihan Milan, Milanello.
Penulis: Sem Bagaskara
Hari itu, Milan memang meliburkan latihan. Pemain diberi waktu rehat seiring hari raya Santa Perawan Maria yang jatuh pada tanggal tersebut. Cuma, Milanello tak benar-benar sepi. Terdapat empat pemain yang memutuskan tetap berlatih.
Mereka adalah Carlos Bacca, Gianluca Lapadula, Mattia De Sciglio, dan Giacomo Bonaventura. Sikap yang jelas akan membahagiakan Montella maupun fan Milan.
Il Diavolo memang bukan lagi tim yang bermaterikan talenta bintang lima seperti Andriy Shevchenko, Andrea Pirlo, atau Zlatan Ibrahimovic.
Hanya kerja keras yang bisa mengantar Milan merangsek ke papan atas. Hal itu tampak disadari oleh anak asuh Montella. Etos kerja tak cuma terlihat saat latihan, tapi juga pada hari pertandingan.
Terbukti Milan musim ini sering berjuang habis-habisan mengupayakan kemenangan. Gol pemasti tripoin Il Diavolo kerap muncul pada pengujung laga.
Torehan gol semata wayang Bacca pada menit ke-85 mengantar Milan menekuk Sampdoria 1-0 pada 16 September silam.
Gianluca Lapadula lantas dua kali menjadi pahlawan kemenangan tim via gol larut pada partai melawan Palermo (2-1) dan Crotone (2-1).
Catat pula kebangkitan sensasional Milan sewaktu menang 4-3 atas Sassuolo, 2 Oktober lalu. Waktu itu, Il Diavolo sempat tertinggal 1-3.
Karakter pantang menyerah tersebut mengundang pujian dari CEO Milan, Adriano Galliani. Sang juru transfer menyamakan skuat asuhan Montella dengan salah satu era tersukses Milan yang muncul pada 1991 sampai 1996.
Tim yang kondang dengan sebutan Gli Invicibili itu dilatih oleh Fabio Capello.
"Tak pernah ada dua hal yang identik. Tapi, saya pikir tim ini seperti Milan asuhan Fabio Capello yang memiliki karakter kuat," kata Galliani di Il Milanista.
Baca Juga:
Sampai pekan ke-15, Milan telah membuat enam gol dalam rentang 15 menit akhir laga. Ketajaman anak asuh Montella pada periode akhir pertandingan mirip dengan tim pada 2012/13, alias skuat terakhir Milan yang mampu lolos ke Liga Champion.
Sepanjang Serie A 2012/13, Milan asuhan Massimliano Allegri mendulang 24 gol pada rentang 15 menit akhir laga. Tapi, bedanya skuat milik Allegri cuma menelan kebobolan lima kali pada periode seperempat jam terakhir.
Sebaliknya, musim ini Il Diavolo arahan Montella telah tujuh kali kemasukan ketika pertandingan memasuki fase 15 menit terakhir.
Montella kini mesti mengingatkan pasukannya untuk tak hanya mengejar gol, tapi juga fokus kepada lini pertahanan menjelang akhir pertandingan.