Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Club America Vs Real Madrid, Wisata Jepang untuk America

By Rabu, 14 Desember 2016 | 13:29 WIB
Sergio Ramos merayakan golnya dalam pertandingan La Liga antara Real Madrid dan Deportivo La Coruna di Estadio Santiago Bernabeu, 10 Desember 2016. (DENIS DOYLE/GETTY IMAGES)

Sejauh ini, Real Madrid menunjukkan diri sebagai klub yang haus gelar dari perjalanan mereka di liga domestik dan benua. Tanda-tanda itu masih akan muncul di kompetisi dunia, Piala Dunia Klub FIFA, dimulai dari semifinal kontra Club America pada Kamis (15/12/2016).

Penulis: Christian Gunawan

Puncak klasemen La Liga (dengan dua gol Sergio Ramos masing-masing ke gawang Barcelona dan Deportivo La Coruna yang mempertahankan laju tak terkalahkan) dan kemantapan sebagai juara bertahan Liga Champion menjadi patokan terbaik performa Madrid.

Di pertengahan musim, Madrid sudah dapat mendekati pencapaian lagi. Mereka menatap Piala Dunia Klub kedua mereka di Jepang 2016 ini.

Akan sukar menyebut trofi ini jauh dari rengkuhan Madrid. Ajang ini praktis tak berat untuk klub sepadat Madrid. Menang dua kali cukup untuk menambah koleksi trofi yang sudah berjibun di lemari kaca mereka.

Sepanjang sejarah Piala Dunia Klub (setelah Piala Interkontinental), Madrid sudah dua kali ikut serta.

Pada edisi perdana yang sekaligus percobaan, Brasil 2000, El Real hanya sampai di peringkat keempat. Dua tahun lalu, Los Merengues kampiun usai menundukkan San Lorenzo (Argentina).

Repotnya, Zinedine Zidane memiliki banyak pemain hebat di dalam timnya sehingga siapa pun bisa turun dan menjadi bintang lapangan.

Untuk semifinal ini, Zizou mungkin memberikan jam terbang untuk beberapa pemain muda seperti Danilo, Marcos Asencio, atau Lucas Vazquez sebelum tampil dengan kekuatan terbaik di final jika bisa lolos dari hadangan Club America.

Akan sulit memperkirakan Madrid gagal ke laga puncak yang akan digelar pada Minggu (18/12) di International Stadium Yokohama, tempat yang sama dengan pergelaran semifinal ini. Madrid memiliki terlalu banyak keunggulan.