Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Suka dan Duka 'Umbrella Girl', dari Gaji Menggiurkan sampai Digoda Pebalap

By Ade Jayadireja - Minggu, 11 Desember 2016 | 18:00 WIB
Seorang umbrella girl saat bertugas memayunggi pebalap dalam seri ketiga Yamaha Cup Racing 2016 di Sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, Minggu (11/12/2016) (ADE JAYADIREJA/JUARA.net)

Sebuah ajang balapan tak hanya tentang adu cepat memacu tunggangan. Sosok pemanis lintasan bernama umbrella girl juga menarik untuk disimak.

Dalam setiap balapan motor, umbrella girl selalu hadir di garis start. Tugas mereka adalah membuat para pebalap terhindar dari terik matahari.

Balap motor Yamaha Cup Race (YCR) 2016 juga menghadirkan para "bidadari" pembawa payung. Wilma, gadis berusia 25 tahun, merupakan salah satu dari mereka.

Diakui Wima, menjadi gadis payung tak selamanya menyenangkan. Ada suka, ada pula dukanya.

Salah satu hal yang tidak disukai Wilma adalah saat harus menghadapi lelaki genit, tak terkecuali pebalap. Maklum, siapa pria yang tak tergoda dengan wanita berparas cantik dan kulit putih bersih.

"Saya suka dipanggil, 'Neng, cantik banget sih'," kata Wilma di sela-sela tugasnya memayungi pebalap dalam seri ketiga YCR di Sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, Minggu (11/12/2016).

"Terkadang saya juga suka diajak selfie. Saya cuma bisa senyum," ucap Wilma menambahkan.


Pasukan umbrella girl dalam seri ketiga Yamaha Cup Racing 2016 di Sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, Minggu (11/12/2016)(ADE JAYADIREJA/JUARA.net)

Wilma baru satu tahun menekuni bidang sebagai gadis payung. Awalnya, wanita berambut setengah pendek ini adalah model dan juga pemeran pendukung dalam beberapa sinetron.

"Waktu itu, saya ditawari jadi umbrella girl karena pasukannya kurang. Berhubung saya belum pernah mencoba pekerjaan tersebut, jadi diterima saja," tutur Wilma.