Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua ledakan terjadi di dekat markas Besiktas, Stadion Vodavone Arena, pada Sabtu (10/11/2016) malam waktu setempat. Ledakan tersebut terjadi hanya dua jam setelah pertandingan Liga Turki antara Besiktas dan Bursaspor.
Menurut laporan awal yang dirilis BBC, ledakan tersebut mengakibatkan 15 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya cedera. Para pejabat Turki mengatakan bahwa dua ledakan tersebut diyakini berasal dari bom mobil dan bom bunuh diri.
Selain ledakan, beberapa saksi yang berada di dekat tempat kejadian juga mendengar suara tembakan setelah bom meletus.
Kejadian ini memperpanjang rentetan serangan bom di kota-kota besar Turki pada sepanjang 2016. Setidaknya, ada enam serangan bom yang terjadi, termasuk kejadian di Vodavone Arena ini.
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang menyatakan diri sebagai dalang di balik serangan tersebut. Namun, beberapa serangan yang terjadi di Turki pada sepanjang 2016 dilakukan oleh militan Kurdi dan ISIS.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah mengeluarkan pernyataanya terkait ledakan ini. Namun, rincian resmi mengenai jumlah korban tidak diungkapkan.
Baca Juga:
"Sebuah serangan teroris telah dilakukan terhadap pasukan keamanan dan warga negara," tutur Erdogan dikutip dari BBC.
"Ledakan setelah pertandingan sepak bola antara Besiktas dan Bursaspor ini dipahami bertujuan untuk memaksimalkan korban," ucapnya.
Menurut laporan stasiun televisi NTV melaporkan bahwa target utama dari serangan pertama adalah bus yang membawa polisi anti huru hara.