Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bradley Smith tampaknya sudah benar-benar jatuh cinta dengan tunggangan barunya, KTM RC16. Ia mengklaim telah menemukan "klik" bersama kuda besi pabrikan Austria itu. Bahkan, padamusim 2017, ia berkomitmen mampu merepotkan pabrikan raksasa di dunia MotoGP yakni Ducati, Honda, dan Yamaha.
Penulis: Persiana Galih
Smith dibuat penasaran dengan KTM selama 10 bulan lamanya. Tepatnya, setelah bertemu dan berdiskusi dengan Pit Beirer (pebalap motocross KTM) dan Mike Leitner (bos KTM) pada Januari 2016.
Rasa penasaran itu semakin menggebu-gebu setelah ia menjalin keseriusan dengan Leitner melalui kontrak yang ditekennya pada Maret 2016.
Namun, pertemuan pertama Smith dan RC16 baru terjadi di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, untuk balapan uji coba 16-17 November. Tiga pekan setelahnya, ia telah siap menghadapi ketatnya persaingan musim 2017.
"Saya sudah menunggu lama untuk mencoba KTM. Karena itu, setelah mencoba motor ini rasa penasaran saya terbalas," tutur Smith seperti dikutip redbull.com.
Selain karena merasa penasaran dengan KTM, Smith mengaku tertarik dengan ambisi Leitner dalam debut KTM di dunia trek-trekkan MotoGP.
"Saya dan tim akan bekerja setiap hari dengan ambisi dan tekad untuk melakukan yang lebih baik. Hal itu menginspirasi saya. KTM akan menemukan jalannya sendiri di MotoGP dan menciptakan sesuatu yang sangat istimewa di sana," ujar Smith.
Kenyamanan pebalap Inggris ini dalam menunggangi RC16 bukan tanpa alasan. Dia menilai sasis yang dipakai KTM sesuai dengan harapannya sejauh ini.
"Saya merasakan perbedaan yang positif daripada motor saya sebelumnya (Yamaha). Sasis ini berdampak baik bagi saya dan itu sangat penting untuk bersaing pada MotoGP musim 2017," kata Smith.
Smith menjelaskan bahwa ia dapat merasakan kondisi kedua bannya dalam keadaan apa pun dengan sasis milik KTM. Kelebihan itu menjadi hal penting bagi semua pebalap, terutama saat menjalani balapan.
Meski demikian, seperti pebalap lainnya yang berharap banyak pada motornya, Smith harus mengkritik KTM, terutama soal perangkat lunak yang menempel pada mesin motornya.
"Saat ini, masalah elektronik masih menjadi fokus utama kami. Bagaimana pun, perangkat elektronik sangat menentukan sejauh mana motor mampu bekerja," ucap Smith.