Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

KTM Tantang Pabrikan Raksasa

By Minggu, 11 Desember 2016 | 17:30 WIB
Pebalap Motogp asal Inggris, Bradley Smith, berbicara kepada media saat melakoni test pra-musim bersama tim KTM Factory Racing di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada 15 November 2016. (MIRCO LAZZARI GP/GETTY IMAGES)

Bradley Smith tampaknya sudah benar-benar jatuh cinta dengan tunggangan barunya, KTM RC16. Ia mengklaim telah menemukan "klik" bersama kuda besi pabrikan Austria itu. Bahkan, padamusim 2017, ia berkomitmen mampu merepotkan pabrikan raksasa di dunia MotoGP yakni Ducati, Honda, dan Yamaha.

Penulis: Persiana Galih

Smith dibuat penasaran dengan KTM selama 10 bulan lamanya. Tepatnya, setelah bertemu dan berdiskusi dengan Pit Beirer (pebalap motocross KTM) dan Mike Leitner (bos KTM) pada Januari 2016.

Rasa penasaran itu semakin menggebu-gebu setelah ia menjalin keseriusan dengan Leitner melalui kontrak yang ditekennya pada Maret 2016.

Namun, pertemuan pertama Smith dan RC16 baru terjadi di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, untuk balapan uji coba 16-17 November. Tiga pekan setelahnya, ia telah siap menghadapi ketatnya persaingan musim 2017.

"Saya sudah menunggu lama untuk mencoba KTM. Karena itu, setelah mencoba motor ini rasa penasaran saya terbalas," tutur Smith seperti dikutip redbull.com.

Selain karena merasa penasaran dengan KTM, Smith mengaku tertarik dengan ambisi Leitner dalam debut KTM di dunia trek-trekkan MotoGP.

"Saya dan tim akan bekerja setiap hari dengan ambisi dan tekad untuk melakukan yang lebih baik. Hal itu menginspirasi saya. KTM akan menemukan jalannya sendiri di MotoGP dan menciptakan sesuatu yang sangat istimewa di sana," ujar Smith.

Kenyamanan pebalap Inggris ini dalam menunggangi RC16 bukan tanpa alasan. Dia menilai sasis yang dipakai KTM sesuai dengan harapannya sejauh ini.

"Saya merasakan perbedaan yang positif daripada motor saya sebelumnya (Yamaha). Sasis ini berdampak baik bagi saya dan itu sangat penting untuk bersaing pada MotoGP musim 2017," kata Smith.

Smith menjelaskan bahwa ia dapat merasakan kondisi kedua bannya dalam keadaan apa pun dengan sasis milik KTM. Kelebihan itu menjadi hal penting bagi semua pebalap, terutama saat menjalani balapan.

Meski demikian, seperti pebalap lainnya yang berharap banyak pada motornya, Smith harus mengkritik KTM, terutama soal perangkat lunak yang menempel pada mesin motornya.

"Saat ini, masalah elektronik masih menjadi fokus utama kami. Bagaimana pun, perangkat elektronik sangat menentukan sejauh mana motor mampu bekerja," ucap Smith.

Junior Menantang Senior

Meski baru menjalani debutnya pada musim 2017, Smith tak segan untuk menakut-takuti tiga pabrikan lama yakni Ducati, Honda, dan Yamaha.

"Jujur saja, saya akan menempatkan KTM setara dengan Honda. Mereka mengikuti perlombaan kali ini dengan sangat serius. Komitmen KTM sama baiknya dengan orang-orang yang berada di Honda, Yamaha, dan Ducati," ujar Smith.

Senada dengan Smith, Leitner mengatakan bahwa timnya sudah siap mengarungi musim 2017. Dia menjelaskan, timnya tengah memperbaiki beberapa kelemahan yang dikeluhkan pebalap KTM.

"Memang, kami harus menyadari posisi kami yang sebenarnya sebagai pendatang baru. Tetapi, saya yakin bahwa kami sudah mempersiapkan semuanya dengan baik," ujar Leitner.

Tak hanya itu, pada pebalap KTM, Leitner berjanji untuk membolehkan perubahan apa pun yang mereka inginkan dari RC16.

"Perkembangan kami tak akan berhenti. Kami terus berusaha untuk mengejar pebalap-pebalap di depan," katanya.

Meningkat Pesat

Di KTM, Smith dipasangkan dengan Pol Espargaro yang sebelumnya juga merupakan pebalap Yamaha.

Namun, sejauh ini Espargaro belum banyak bicara tentang motor barunya.

Ia justru absen saat menjalani uji coba di Sirkuit Jerez, Jumat (2/12/2016). KTM pun menurunkan Mika Kallio untuk menggantikan Espargaro.


Pebalap penguji tim KTM Factory Racing, Mika Kallio, bersiap melakukan start lomba MotoGP seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo,Valencia, pada 13 November 2016.(MIRCO LAZZARI GP/GETTY IMAGES)

Kallio sudah tidak asing dengan motor KTM. Dia pernah menungganginya pada 2007, 2008 (250 cc), dan 2016.

Sayangnya, Kallio hanya mampu finis di urutan ke-20 dengan catatan waktu 1 menit, 41,889 detik pada uji coba. Hasil itu tentu bukan yang diharapkan Leitner.

Kendati demikian, pebalap pengganti ini tetap puas karena telah merampungkan agenda uji cobanya.

Kallio pun menegaskan, dalam beberapa bulan saja KTM telah melakukan perubahan besar atas motornya.

Menutut Kallio, KTM telah melakukan banyak peningkatan dan motor yang ditungganginya ini sudah sangat siap untuk bersaing dengan pabrikan lainnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P