Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Harry Kane mulai menepis ketertinggalannya dari para striker asing dalam mendulang gol di Premier League. Tapi, sebenarnya penyerang lokal Inggris telah terwakili di papan atas pencetak gol terbanyak.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Figur yang mengibarkan bendera Inggris dalam daftar elite itu ada di Sunderland. Dia adalah Jermain Defoe, sosok yang 12 tahun lalu menjadi salah satu inspirasi bagi Kane ketika masih berbaju Tottenham.
Defoe kini sudah berusia 34 tahun. Tapi, statistik golnya seperti dibuat oleh pemain yang masih dalam usia emas macam Kane. Defoe mencetak delapan gol dalam 14 penampilan musim ini.
Sunderland memang masih terpuruk di zona degradasi. Tapi, setidaknya raihan hasil mereka akhir-akhir tampak membaik. The Black Cats menang tiga kali dalam empat partai liga terbaru.
Defoe selalu menjebol gawang lawan dalam tiga kemenangan itu. Jadi, selama sang veteran terus tampil tajam, selalu ada harapan Sunderland bakal selamat dari ancaman degradasi.
[video]https://video.kompas.com/e/5235710204001[/video]
Kelihatannya ketajaman Defoe akan terjaga karena dia punya motivasi ekstra untuk terus mencetak gol. Torehan ke gawang Leicester akhir pekan kemarin adalah koleksinya nomor 151 di pentas Premier League.
"Berada di atas Michael Owen dengan 151 gol adalah tempat yang bagus. Kemudian target saya berikutnya adalah mendekati Robbie Fowler dengan 163 gol, lantas Thierry Henry di angka 175, dan Frank Lampard dengan 177 gol," kata Defoe di Guardian.
"Saya hanya ingin terus bermain. Saya mencintai sepak bola dan tidak merasa sudah berumur 34 tahun. Saya tidak merasa menjadi bertambah tua," ucap eks striker Portsmouth dan West Ham ini.
Permen Karet 10 Detik
Defoe adalah contoh seorang pemain yang bisa menjaga kondisi fi sik sehingga mampu terus tampil prima dalam usia senja. Salah satu kiatnya adalah diet personal.
Defoe tidak menyentuh alkohol dan cokelat. Dia mengonsumsi sari bayam setiap hari, juga salmon panggang dan sayuran rebus.
Menurut Defoe, menjauhi alkohol adalah keputusan terbaiknya. "Saya tidak pernah minum alkohol. Ayah banyak minum alkohol, jadi itulah salah satu alasannya."
Kopi hanya masuk ke perutnya pada matchday. Pada hari yang lain, sang striker cuma minum air putih dan teh hijau.
Namun, bukan berarti Defoe tidak pernah "nakal" terkait diet personalnya itu. "Diet saya semuanya tentang hidrasi dan elektrolit. Tapi, ada kalanya saya merasa bosan."
Defoe mengaku kadang mengonsumsi permen karet. "Bukan yang biasa, tapi permen karet ukuran besar. Saya mengunyahnya selama 10 detik dan kemudian membuangnya. Hanya 10 detik," ujar Defoe.
Sekarang mulai bermunculan suara yang menginginkan Defoe dipanggil lagi ke timnas Inggris. Defoe terakhir kali membela The Three Lions pada 2013.
"Saya tidak perlu bilang bahwa saya seharusnya dipanggil timnas. Saya tidak punya pesan untuk Gareth Southgate," ujar pemain yang mengaku kecewa karena namanya tidak masuk skuat Inggris untuk putaran final Piala Dunia 2014 dan Euro 2016 ini.
[video]https://video.kompas.com/e/5237123523001[/video]