Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Osasuna Vs Barcelona, Tak Cuma Cepat, tetapi Juga Tepat

By Sabtu, 10 Desember 2016 | 09:41 WIB
Penyerang Barcelona, Arda Turan (kiri), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya, Lionel Messi, usai mencetak gol ke gawang Borussia Moenchengladbach dalam laga lanjutan Grup C Liga Champions di Stadion Camp Nou, Barcelona, pada 6 Desember 2016. (LLUIS GENE/AFP)

Ketika tripoin melawan tim juru kunci menjadi sebuah kewajiban, alih-alih cuma sebuah formalitas, berarti ada yang keliru dari perjalanan Barcelona di La Liga musim 2016/17.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Selama ini, bagi Barca kemenangan atas tim-tim di wilayah bawah klasemen La Liga merupakan hal yang sangat lumrah. Kasarnya, sambil memejamkan sebelah mata pun Lionel Messi dkk. tak akan kesulitan untuk membungkus tiga angka penuh.

Kewajiban untuk menang lebih bersifat mendesak tatkala sang lawan adalah tim yang secara tradisi memang sulit ditaklukkan, macam Real Madrid, Atletico Madrid, atau Real Sociedad. Rival seperti Sporting Gijon, Real Betis, Alaves, Deportivo La Coruna, Granada, tanpa label wajib pun, Barca “terbiasa” menang besar.

Untuk kasus beberapa korban reguler, kebiasaan Barca masih nyantol. Kemenangan mudah masih bisa dicetak atas Betis (6-2), Gijon (5-0), Deportivo (4-0). Akan tetapi, di sisi lain, Barca terbukti sulit menang tatkala bersua Granada (1-0). The Catalans bahkan dipaksa takluk saat menjamu Alaves (1-2).

Ditambah kekalahan ketika bersua Celta Vigo (3-4), hasil imbang melawan tim tradisional seperti tersebut di atas (Atletico, Sociedad, dan Madrid sama-sama berujung 1-1), serta skor kacamata kontra Malaga, artinya memang ada masalah di tubuh sang juara bertahan La Liga itu.

Hingga menginjak jornada 15, Blaugrana memang masih duduk di posisi runner-up sementara klasemen. Namun, jarak mereka dengan Madrid mencapai enam poin. Celakanya, Sevilla di posisi ketiga, dan Atletico di tangga keempat, cuma berselisih satu dan dua angka saja.

Secara otomatis, kunjungan ke El Sadar, Sabtu (10/12), guna bertemu Osasuna, klub promosi dan penghuni di dasar klasemen, yang normalnya cuma “jalan-jalan di taman”, kini berstatus wajib dimenangi. Skor imbang, apalagi kalah, bisa dipastikan bakal mendemosi Barca ke posisi keempat, selain potensi kian menjauh dari Madrid.

Sensasi Turan

Berkaca pada tiga jornada terakhir, di mana Barca bermain imbang di ketiga laganya, problema paling mendasar adalah soal ketajaman.

Meski Messi dan Luis Suarez berada di jajaran atas daftar el pichichi, faktanya mereka hanya bisa mengoleksi masing-masing satu gol dalam durasi tersebut.

Jika kita tarik mundur pencapaian sejak jeda kompetisi terakhir, awal hingga medio November, keduanya memang mengalami paceklik gol. Dalam lima partai itu, Messi mengemas lima gol dari 22 tembakan, Suarez tiga gol dari 13 tembakan, sedangkan Neymar nirgol dari 11 tembakan.

Gol pamungkas Messi lahir di laga tengah pekan kontra Borussia Moenchengladbach. Ia membuka kemenangan 4-0, yang kemudian disusul trigol Arda Turan. Meski Suarez dan Neymar absen, Barca menunjukkan perubahan besar sehingga mampu kembali ke jalur pesta gol.

“Seluruh pemain mampu tampil cepat dan juga tepat. Sirkulasi bola kami seharusnya memang begitu: cepat tapi penuh akurasi. Ini kunci dari kemenangan kami,” ujar Enrique di situs resmi klub.

Tampil dengan kekuatan lengkap, Iniesta di tengah, tapi tanpa Neymar di depan, seharusnya Barca bisa mengungguli Osasuna dengan relatif mudah. Syaratnya, seperti yang dituturkan Enrique, tentu dengan permainan cepat dan tepat, yang belakangan ini menghilang.

Jika pun Messi dan Suarez kembali menemui paceklik, Turan bisa disiapkan sebagai solusi. Namun, tidak di pos tengah di mana ia sulit berkontribusi, tapi di depan, di mana trigol adalah jawabannya.

PRAKIRAAN FORMASI

OSASUNA (4-4-2): 13-Nauzet (K); 6-Oier, 4-M. Flano, 33-Ivan Marquez, 21-Carlos Clerc (B); 10-R. Torres, 8-Causic, 31-I. Garcia, 20-De las Cuevas (G); 9-Riera, 19-Kodro (P). Cadangan: 1-Mario; 16-Fuentes, 15-Unai Garcia, 5-D. Garcia, 3-Tano, 11-Berenguer, 7-Sergio Leon. Pelatih: Joaquin Caparros

BARCELONA (4-3-3): 1-Ter Stegen (K); 20-Sergi Roberto, 3-Pique, 14-Mascherano, 18-Alba (B); 6-Denis Suarez, 5-Busquets, 8-Iniesta (G); 10-Messi, 9-Suarez, 7-Turan (P). Cadangan: 13-Cillessen; 19-Digne, 12-Rafinha, 21-Gomes, 4-Rakitic, 22-Vidal, 17-Alcacer. Pelatih: Luis Enrique

PREDIKSI: BOLA 40-60; Asian Bookie 2 : 0; William Hill 1 (12,00) X (7,00) 2 (1,20); Betbrain 1 (17,50) X (8,50) 2 (1,24)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P