Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Stoke City pernah menjadi momok bagi Arsenal dengan aksi fi sik era Tony Pulis. Namun, pendekatan Mark Hughes yang lebih teknis untuk The Potters tetap merepotkan The Gunners. Kecuali saat Stoke datang ke London.
Penulis: Christian Gunawan
Arsene Wenger menyebut Arsenal telah memapankan permainannya sejak awal musim. Ucapan itu tak berlebihan. The Gunners tak berada jauh dari puncak klasemen. Jarak mereka hanya tiga poin dari Chelsea, si pemuncak.
Dengan asumsi Chelski melanjutkan deret kemenangannya, jarak itu akan bertahan. Laurent Koscielny cs. berpeluang besar meraup poin penuh atas tamunya, Stoke, pada Sabtu (10/12/2016).
Kemenangan terakhir Stoke di kandang Arsenal terjadi pada akhir Agustus 1981 saat divisi tertinggi Inggris masih bernama Division One. Sejak The Potters menembus Premier League pada 2008/09, Arsenal tak pernah kehilangan poin saat menjamu klub Staffordshire itu. Dari delapan musim terakhir, Arsenal hanya kebobolan tiga gol dan memasukkan 19 gol saat disambangi Stoke.
Ya, bahkan ketika Stoke era Pulis tak disukai Wenger karena permainan fisiknya pun sang tamu tak pernah sukses kala berkunjung ke rumah Arsenal.
Kecenderungan itu akan bertahan walau Stoke mengalami peningkatan musim ini hingga bisa berada di paruh atas klasemen usai terseok-seok pada awal musim.
Wenger telah menggenggam tim ideal Gunners, termasuk variasi komposisi. Rotasi bukan lagi masalah bagi klub London Utara itu, begitu juga cedera.
Fokus Wenger, yang akan kembali ke Premier League setelah fase grup yang sukses di Liga Champion, semakin menyulitkan Stoke.
Pada akhir pekan ini, Desember masih terasa ramah bagi Arsenal. Stadion Emirates yang tetap kurang bersahabat buat Stoke.