Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Giovanni Simeone menjadi salah satu bintang muda yang bersinar musim ini di Serie A. Bersama Genoa, Giovanni membuat empat gol dari total 12 pertandingan.
Catatan tersebut tak buruk buat pemuda berusia 21 tahun. Terlebih dirinya baru musim ini datang ke Serie A Italia, liga yang dibilang "jahat" buat para penyerang.
Giovanni dibeli Genoa dari River Plate pada awal musim ini. Gol perdananya buat Genoa langsung muncul dalam laga perdananya buat klub tersebut ketika bermain imbang 1-1 dengan Pescara pada 25 September 2016.
Korban terbaru Giovanni adalah Juventus ketika Genoa menang 3-1 pada 27 November silam. Gol lainnya muncul ketika mengalahkan Bologna 1-0 pada 2 Oktober 2016.
Giovanni tak hanya jago memanfaatkan peluang, tetapi juga unggul dalam kontribusi defensifnya. Ia tak segan melepas tekel dan terkadang terlalu sering membuat pelanggaran yang bertujuan buat merusak ritme permainan lawan.
[video]https://video.kompas.com/e/5237077993001[/video]
Kualitas tersebut barangkali muncul dari ajaran sang ayah, Diego Simeone, pelatih Atletico Madrid saat ini. Saat masih bermain, Diego merupakan gelandang sentral nan galak.
Baca Juga:
"Ajaran pertama ayah adalah dalam sepak bola, usaha yang kamu berikan di lapangan adalah satu-satunya hal yang tak bisa dinegosiasikan," tutur Giovanni kepada La Gazzetta dello Sport.
Maksud dari usaha itu tentu dari kengototan ketika bermain. Diego sudah menanamkan sikap pantang menyerah pada anaknya yang juga berguna dalam kehidupan.
"Ajaran itu penting karena menyadarkan bahwa masa depan Anda tidak bergantung pada orang lain, melainkan pada usaha yang Anda buat. Sisi lainnya, Anda menjadi tidak bisa menikmati terlalu lama sebuah hasil positif. Sebagai contoh, saya tidak berlama-lama bisa merasa hebat usai mencetak dua gol ke gawang Juventus. Saya selalu ingin membuat gol lain," ucap Giovanni lagi.