Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih fisik Sriwijaya FC, Keith Kayamba Gumbs, membawa banyak kenangan saat kembali ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Kamis (8/12/2016). Pada laga ini, dia bereuni dengan Arema Cronus, tim yang pernah dibelanya pada Indonesia Super League (ISL) 2013.
Ciri khas yang masih diingat pendukung tim berjulukan Singo Edan dari Keith Kayamba Gumbs saat masih membela Arema adalah dua gaya selebrasi yang kerap dilakukan seusai mencetak gol.
Pertama, adegan mencukur jenggotnya yang sedikit lebat saat itu. Yang kedua adalah gaya singa mencabik-cabik lawan.
“Kalau selebrasi saat itu dengan gaya mencukur, karena ini (jenggot) masih lebat. Sedangkan gaya mencabik itu karena Arema berlogo singa,” ucap pesepak bola asal Saint Kitts and Nevis, salah satu negara di Karibia ini.
Pria berusia 44 tahun ini ternyata juga masih mengamati gaya bermain Arema. Dia membandingkan gaya bermain Arema dengan saat era masih dilatih oleh Rahmad Darmawan. Menurut Kayamba, saat ini Arema tidak lagi main cantik.
“Arema tidak main cantik, tetapi mereka selalu menang. Kalau dulu Arema main cantik, tetapi sulit menang. Mungkin, itu perbedaannya,” tutur Kayamba mengenang masa-masanya bersama Arema.
Baca Juga:
Kayamba tidak sombong dengan gaya bermain Arema saat itu. Sebab Arema saat dibelanya adalah tim bertabur bintang. Sebut saja dengan trio penyerang Cristian Gonzales, Alberto Goncalves, dan Greg Nwokolo serta didukung oleh Kayamba.
Sayang, nasib Arema tidak mujur. Mereka hanya menjadi runner-up ISL setelah kalah bersaing dengan Persipura Jayapura yang menjadi juara.
Namun, Kayamba tak ingin larut dalam nostalgia. Dia lebih yakin bahwa timnya, Sriwijaya FC, akan memenangi pertandingan saat melawan Arema di Stadion Kanjuruhan.
“Saya yakin Sriwijaya bisa mengalahkan Arema,” ucap Kayamba.