Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arema Menantang Operator TSC untuk Perang Data

By Ovan Setiawan - Kamis, 8 Desember 2016 | 07:01 WIB
Bek Bali United, Hasim Kipuw (59) duel udara dengan gelandang Arema Cronus, Esteban Vizcarra pada laga TSC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (3/12/2016) malam. (Dok. PT GTS)

Ketidakpuasan Arema Cronus terhadap surat jawaban dari operator TSC, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) soal status striker asing Bali United, Nemanja Vidakovic, ternyata berbuntut panjang. 

Manajemen klub dengan logo kepala Singa ini siap memberikan bukti nyata berupa data dan video. Mereka juga menilai ada perubahan-perubahan yang sengaja dilakukan di pertandingan-pertandingan Bali United sebelumnya.

“Kami berkirim surat lagi pasca adanya perubahan-perubahan yang ditemukan,” ucap media officer Arema, Sudarmaji.

Arema menemukan kejanggalan saat Bali United berhadapan dengan Persipura dalam laga pekan kedua ISC 2016. Saat itu, pertandingan digelar di Stadion Mandala, Jayapura pada 8 Mei 2016.

Pada pertandingan itu, Nemanja Vidakovic ditarik keluar digantikan oleh Kiko Insa pada menit ke-45. Namun justru di situs resmi ISC, Vidakovic mendapatkan kartu kuning pada menit ke-63.

Baca juga:

“Bukankah di menit ke-45, dia (Vidakovic) sudah ditarik keluar digantikan Kiko. Tetapi justru di menit ke-63, kami lihat di situs resmi ISC dia mendapatkan kartu kuning. Bukankah dia sudah diganti?” tutur Sudarmaji mempertanyakan.

Soal bukti-bukti yang faktual, Arema sudah mengirimkan dua video yakni terkait pergantian Vidakovic dengan Kiko Insa dan Kiko Insa yang terkena kartu kuning.

“Kalau Kiko, dia memang terkena kartu kuning di menit ke-63, bukan Vidakovic,” kata Sudarmaji.

“Coba dipikirkan, logikanya kan berarti sudah ada pergantian di situ,” tutur pria asal Banyuwangi ini.

Selain itu, Sudarmaji juga memberikan data berupa capture live tweet dari akun resmi Bali United, yang menggambarkan kejadian pertandingan antara Persipura melawan Bali United.

"Semua bukti sudah kami kirim. Kami hanya mengharapkan kejujuran dengan adanya bukti-bukti ini,” ujarnya.