Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 1992-1996, Soerjadi meninggal dunia pada Rabu (7/12/2016).
Soerjadi meninggal pada pukul 12.30 WIB dalam usia 74 tahun karena mengalami sakit jantung. Saat ini, jenazah sedang berada di Jl Al Ikhlas nomor 21, Bambu Apus, kecamatan Cipayung, Jakarta.
Rencananya, Soerjadi akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Kamis (8/12/2016).
"Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka pada pukul 09.00 WIB karena menunggu kedatangan anaknya dari Amerika Serikat lebih dulu," kata Kepala Bidang Humas dan Sosial Media Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis seluruh Indonesia (PB PBSI) demisioner, Yuni Kartika.
Pada masa kepemimpinan Soerjadi, Yuni masih berstatus sebagai pebulu tangkis tunggal putri nasional.
"Pak Soer adalah sosok yang tegas, berwibawa, penyayang, dan dekat dengan pemain," ucap Yuni.
Soerjadi yang merupakan purnawirawan dengan pangkat Letjen ini sukses mengantar Indonesia menjadi negara yang disegani dalam perbulutangkisan internasional.
"Pak Soerjadi adalah sosok ketua umum yang bisa menjadi bapak buat kami sebagai pemain. Beliau memimpin tim Thomas 1994 dan 1996. Beliau bisa membuat tim bersatu dan kompak," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI demisoner, Rexy Mainaky.
"Selain itu, dia adalah pemimpin yang sangat bertanggung jawab dan tegas," ujar Rexy.
Di masa kepemimpinan Soerjadi, Rexy bersama Ricky Soebagja berhasil mempersembahkan medali emas pada Olimpiade Atlanta 1996.
Di tangan purnawirawan jenderal bintang tiga kelahiran Tuban (Jatim), 2 Februari 1942 ini, Indonesia mampu mengawinkan gelar juara pada Piala Thomas dan Uber hingga dua kali.
Tim Thomas dan Uber Indonesia menjadi juara ketika turnamen beregu campuran bergengsi ini digelar di Jakarta pada 1994 dan dua tahun berikutnya saat berlangsung di Hong Kong.