Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Akibat gaya agresif yang kerap ditunjukkannya terhadap setiap lawan, Sergio Ramos menyandang gelar kolektor kartu merah terbanyak dalam sejarah La Liga. Namun, sederet keburukannya itu tertutupi oleh aksi fantastis sang bek dalam mengoyak jala rival-rivalnya.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Ya, Ramos juga seorang pencetak gol ulung. Sumbangsih golnya sudah mencapai 47 buah. Dua gol dicetaknya semasa masih berbaju Sevilla, sedangkan selebihnya setelah ia mengenakan jersey Real Madrid.
Jangan bandingkan koleksi Ramos dengan milik Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi. Tugas utama keduanya memang untuk mencetak gol, sehingga ukiran 40- 50 gol merupakan pekerjaan rutin mereka di setiap musim.
Untuk ukuran seorang bek, jumlah gol Sergio Ramos jelas masuk kategori super.
Jika tidak, mustahil namanya kini bertengger di urutan keempat dalam daftar bek tertajam sepanjang sejarah La Liga.
Ronald Koeman ada di posisi pertama dengan 67 gol, disusul Fernando Hierro (60), dan Jose Martinez “Pirri” (52).
Dengan raihan 47 gol, Ramos resmi menyalip koleksi gol Roberto Carlos (46), yang selama ini diidentikkan dengan label bek tajam.
Yang sedikit membedakan, jika Koeman, Hierro, dan Pirri banyak menyumbang gol melalui eksekusi bola mati, penalti maupun tendangan bebas langsung, Ramos meraja di udara.
Mayoritas gol Ramos lahir melalui sundulan maut miliknya.
“Luka Modric mengirimkan umpan luar biasa matang dan saya ada di sana untuk meneruskannya menjadi gol,” begitu ujar lelaki kelahiran Camas, yang telah membela timnas Spanyol sebanyak 140 kali tersebut, seperti dikutip As.