Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Komentar bernada rasialis dari Senad Lulic mengundang komentar dari pelbagai pihak. Manajemen Lazio selaku klub asal Lulic lantas meminta maaf.
Lulic memberi komentar pedas seusai Lazio kalah 0-2 pada laga derbi kontra AS Roma, Minggu (4/12/2016). Dua gol Roma pada laga itu dicetak oleh Kevin Strootman dan Radja Nainggolan.
Seusai laga, Lulic yang frustrasi memberi pernyataan kepada media. Dia menyorot sikap bek AS Roma, Antonio Rudiger. Hanya, komentar Lulic dianggap bernada rasialis dan merendahkan Rudiger.
"Dua tahun lalu dia masih menjual kaus kaki dan sabuk di Stuttgart. Kini, dia berasa seorang fenomena," kata Lulic seusai pertandingan seperti dilansir dari Mediaset Premium.
Lulic enggan meminta maaf atas pernyataan itu. Dua kali diminta oleh media televisi berbeda, gelandang Bosnia-Herzegovina berusia 30 tahun itu tetap tak mau meminta maaf secara langsung.
Atas komentar pedas itu, Lazio melalui Direktur Komunikasi Arturo Diaconale membuat pemintaan maaf secara terbuka.
Il Responsabile della Comunicazione Diaconale in conferenza stampa ➡️ https://t.co/mXOl4VmbDk pic.twitter.com/iWdrbH5QzG
— S.S.Lazio (@OfficialSSLazio) December 4, 2016
Baca Juga:
"Saya atas nama klub meminta maaf atas pernyataan dari pemain kami yang kalah dalam derbi dan dalam situasi panas seperti ini," kata dia.
Diaconale mengakui bahwa kontroversi itu bermula dari pernyataan Rudiger yang memanasi derbi sejak sebelum pertandingan. Namun, dia pun mengakui bahwa hal seperti itu seharusnya tidak dibesar-besarkan lagi.
"Hal terpenting adalah kami menyadari kesalahan. Kami ingin berkompetisi dalam atmosfer yang fair play," tuturnya lagi.
Kubu AS Roma tak memberikan respons khusus atas sikap Lulic itu. Pelatih Luciano Spalletti hanya mengatakan bahwa apa yang diucapkan Lulic menjelaskan siapa diri dia sebenarnya.