Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kinerja Wasit Buat Kecewa di Liga Nusantara 2016

By Sabtu, 3 Desember 2016 | 23:45 WIB
Wasit Ahmad Tuharea (kaus biru) menerima protes pemain PS Pidie Jaya saat tim itu menghadapi Blitar United pada putaran final Liga Nusantara di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (2/12/2016) malam. (GONANG SUSATYO/JUARA.NET)

BANTUL, JUARA.net – Lagi, wasit menjadi sorotan pada laga putaran nasional Liga Nusantara (Linus) 2016. Wasit Ahmad Tuharea yang membuat kecewa tim asal Provinsi Aceh, PS Pidie Jaya.

Saat menghadapi Blitar United di pertandingan babak 8 Besar Liga Nusantara (Linus) 2016, PS Pidie Jaya merasa dirugikan kepemimpinan sang pangadil.

Dalam duel di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (2/11/2016), Pidie Jaya mengalami kekalahan dengan skor tipis 0-1.

Satu-satunya gol Blitar United dicetak gelandang Ricko Hardiansyah di menit ke-30. Dia meneruskan umpan silang Yulistiono.

Hasil itu mengantarkan Blitar United lolos ke semifinal. Sebaliknya, Pidie Jaya harus tersingkir.

Seusai pertandingan PS Pidie Jaya menolak memberikan keterangan pers sebagai tanda protes atas kepemimpinan wasit Tuharea.

Baca juga:

Hanya tidak ada penjelasan dari tim tersebut mengenai wasit tersebut. Di banyak pertandingan, Tuharea kerap memunculkan kontroversi.

Bahkan, Persis Solo pernah melayangkan protes pada PT Liga Indonesia atas kepemimpinan wasit tersebut di pertandingan kompetisi Divisi Utama musim 2014.

Wasit itu juga membuat pertandingan benar-benar panas saat PSS Sleman menjamu Martapura FC di Indonesia Soccer Championship (ISC) B.


Suka cita pemain Blitar United seusai membobol gawang PS Pidie Jaya pada putaran final Liga Nusantara di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (2/12/2016) malam. (GONANG SUSATYO/JUARA.NET)

Pertandingan yang digelar di kandang PSS di Stadion Maguwoharjo, Sleman itu, akhirnya dimenangkan tuan rumah dengan skor tipis 2-1.

Pelatih Blitar United, Gatot Muljabadi mengungkapkan kepuasannya tim bisa lolos ke semifinal. Hanya, dia mengakui tim harus kerja keras setelah penampilannya menurun di babak kedua.

”Ada perbedaan permainan di babak pertama dan kedua. Apalagi, lawan mencoba bermain keras yang membuat pemain berada dalam tekanan,” kata Gatot.

”Tetapi mereka bisa keluar dari tekanan itu, sehingga bisa mempertahankan keunggulannya,” tuturnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P