Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu kunci dari kesuksesan sebuah klub meraih prestasi adalah ketersediaan lapis kedua yang mumpuni. Kaitan eratnya jelas keseimbangan yang tak terganggu apabila pelatih harus melakoni rotasi secara reguler sepanjang musim.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Jangankan untuk tim yang juga harus berlaga di level regional, bagi yang hanya tampil di cakupan lokal, liga dan piala domestik, kedalaman skuat jelas punya pengaruh besar. Mungkin Diego Simeone sosok yang paling memahami hubungan sebab akibat ini.
Tanpa privilise berupa bintang-bintang top, seperti yang dimiliki Barcelona atau Real Madrid, yang bisa mengubah hasil akhir laga melalui daya magisnya, El Cholo butuh keseimbangan di dalam lapangan maupun di bangku cadangan.
Melalui metode inilah Atleti meraih mahkota La Liga 2013-2014. Jika titel tiga musim lalu itu gambaran kisah lama, cerita terkini bisa dilihat dari kemenangan 6-0 yang baru diraih Atleti atas Guijuelo pada Rabu (30/11). Pada leg 1 babak 32 besar Copa del Rey itu, Simeone praktis hanya menurunkan dua pemain inti: Stefan Savic dan Yannick-Ferreira Carrasco.
Sisanya bisa dibilang merupakan perwakilan bangku cadangan. Dimulai Miguel Moya, Sime Vrsaljko, Jose Gimenez, Lucas Hernandez, Saul Niguez, Thomas Partey, Caio Henrique, Nicolas Gaitan, dan Angel Correa. Ya, tak ada Jan Oblak, Diego Godin, Gabi Fernandez, Koke, maupun Antoine Griezmann.
Gaitan
“Saya menginginkan agar Gaitan mampu terus menunjukkan kinerja seperti ini. Saya butuh respons positif darinya setiap dipanggil masuk tim inti,” begitu pujian yang meluncur dari mulut Simeone, saat diwawancara Marca, soal penampilan ciamik salah satu pemain anyarnya itu.
Gaitan tak cuma memamerkan talenta olah bola dan kecepatan, tapi juga mempertontonkan kemampuan dahsyat dalam membaca permainan.
“Ia tahu di mana dan ke mana rekan-rekannya akan bergerak. Mungkin karena ia bermain di posisi yang paling disukainya,” lanjut Simeone.
Dalam laga tersebut, Gaitan tak merumput di sayap kanan, seperti pada beberapa laga musim ini. Ia berada di wilayah kiri dan terbukti lebih optimal di pos tersebut.