Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juventus berada pada waktu yang kurang tepat ketika harus menghadapi Atalanta di J Stadium, Sabtu (3/12/2016). Sang tamu sekarang menjadi salah satu primadona Serie A musim ini.
Penulis: Anggun Pratama
Tidak percaya? Coba simak klasemen Serie A 2016-2017. Atalanta nangkring di peringkat kelima dengan koleksi 28 poin, sama dengan Lazio. Atalanta pun cuma berjarak sebiji angka dari Roma dan Milan di peringkat dua dan tiga.
Tim berjuluk La Dea (Sang Dewi) itu bisa memenangi delapan dari sembilan laga Serie A teranyar mereka dengan status tidak terkalahkan!
Bila membuat klasemen sejak Atalanta tidak terkalahkan pada giornata ke-6, La Dea berada di puncak klasemen dengan jarak empat poin dari dua tim terdekat.
Kondisi itu menunjukkan Atalanta benar-benar dalam performa yang sangat baik. Dalam rentetan laga tak terkalahkan itu, La Dea juga bisa mengalahkan tim kuat seperti Napoli, Inter, hingga AS Roma.
Yang pantas membuat Juve bisa sedikit optimistis adalah semua kemenangan melawan tim besar itu diraih Atalanta pada laga kandang.
Kendati demikian, bukan berarti performa tandang Atalanta jelek. Sementara ini, pasukan Gian Piero Gasperini bersama AC Milan menjadi tim dengan performa tandang terbaik.
[video]https://video.kompas.com/e/5226400070001[/video]
Kedua tim sama-sama mengumpulkan 13 poin hasil dari empat kemenangan, sekali hasil imbang, dan dua kekalahan. Catatan itu sekali lagi menunjukkan konsistensi Atalanta pada 2016-2017.
Bahkan Tuttosport menyebut Atalanta bak Leicester City yang berpotensi meraih gelar Serie A.
"Saya tidak tahu akan ke mana kami akan berakhir karena saya tidak bisa meramal. Yang bisa saya lakukan adalah tiap pekan kami akan memastikan buat selangkah lebih baik dari pekan sebelunya," kata Gasperini usai mengalahkan Bologna pada Ahad (27/11).
Sejumlah pemain Atalanta yang menonjol musim ini adalah gelandang muda Franck Kessie yang sudah membuat lima gol, kemudian Jasmin Kurtic (4), serta sosok lama bernama Alejandro Gomez (3). Ketiganya pasti akan menjadi perhatian khusus bagi lini pertahanan Juventus.
Krisis Bek
Kubu tuan rumah memang tidak dalam kondisi terbaik. Pekan lalu, Juve kalah 1-3 dari Genoa dan juga kehilangan sejumlah pemain karena cedera. Leo Bonucci dan Dani Alves cedera dalam laga itu dan bakal absen lama.
Juve pun mengalami krisis di lini belakang karena keduanya menemani sederet nama bek lain yang sudah lebih dulu absen karena cedera. Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, serta Patrice Evra sudah lebih dulu absen karena masalah masing-masing.
Tanpa lima bek terbaiknya Juve bakal sangat rentan karena mereka yang tersisa jarang mentas bareng. Bek muda Daniele Rugani serta Medhi Benatia harus cepat beradaptasi karena posisi krusial mereka di jantung pertahanan.
Tak cuma di belakang, Gonzalo Higuain di depan juga tiba-tiba kehilangan ketajaman. Gol teranyarnya di Serie A adalah ketika menghadapi Napoli pada 29 Oktober.
Saat itu Higuain membuat satu gol ketika timnya menang 2-1. Pada sepanjang November, Higuain tak membuat gol ataupun assist.
Walau tidak dalam kondisi terbaik, Juventus masih yakin bisa mengamankan tiga poin dan bangkit usai menderita keterpurukan dari tangan Genoa.
Miralem Pjanic yang membuat tiga gol dalam empat laga Serie A terakhir bakal menjadi andalan Allegri buat membongkar pertahanan Atalanta.
"Kekalahan dari Genoa menjadi pelajaran penting. Kami akan bekerja sekeras mungkin buat kembali ke jalur kemenangan," ujar Sami Khedira.