Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lazio, Sang Mesin Pembuat Gol

By Minggu, 4 Desember 2016 | 11:11 WIB
Lucas Biglia dan Ciro Immobile merayakan melakukan selebrasi setelah mencetak gol dalam laga Serie A antara Lazio dan Genoa di Stadio Olimpico, 20 November 2016. (MARCO ROSI/GETTY IMAGES)

Menjelang derby della capitale akhir pekan ini, relatif gampang menebak siapa yang akan membuat gol untuk Roma. Antara yang mencetak gol dan si pemberi assist.

Penulis: Dwi Widojatmiko

Sebut saja tiga nama: Edin Dzeko, Mohamed Salah, dan Diego Perotti. Kombinasi di antara mereka sudah sering menghasilkan gol buat Tim Serigala. Gol Dzeko dari assist Salah sudah terjadi tiga kali, sama banyaknya dengan gol Salah dari assist Perotti.

Akan tetapi, hal yang sama tidak bisa dilakukan pada Lazio.

Sumber gol Tim Elang bisa dari mana saja kendati memang ada figur dominan seperti Ciro Immobile, si pencetak gol terbanyak (9 gol), atau Felipe Anderson, sosok yang paling sering membikin assist (5).

Skuat Lazio 2016/17 seperti sebuah mesin pembuat gol. Siapa pun bisa mencetak gol dan membukukan assist.

Total ada 15 pemain Gli Aquilotti yang sudah memberikan kontribusi berupa gol atau assist di Serie A.

Jumlah itu paling banyak di antara tim-tim penghuni papan atas klasemen. Sang juara bertahan sekaligus pemimpin klasemen, Juventus, hanya punya 14 pemain. Roma? Cuma 11 orang.

[video]https://video.kompas.com/e/5225530807001[/video]

Contoh kesuburan pemain-pemain Lazio terlihat pada empat pertandingan terakhir mereka. Membukukan tujuh gol dalam empat laga itu, tidak ada pencetak gol atau pemberi assist yang sama.

Saat menang 2-1 atas Sassuolo (30/10), gol dicetak oleh Senad Lulic dan Immobile dengan Stefan Radu bikin satu assist untuk Immobile.

Ketika ditahan Napoli 1-1 (5/11), Balde Keita mencetak gol memanfaatkan assist Marco Parolo.

Kemudian waktu mengalahkan Genoa 3-1 (20/11), gol-gol dicetak oleh Felipe Anderson, Lucas Biglia, dan Wallace. Terakhir menaklukkan Palermo 1-0 (27/11), Dusan Basta yang membuat assist bagi gol tunggal Sergej Milinkovic-Savic.

Grup Solid

Kesuburan pasukan Lazio dalam berkontribusi terhadap perolehan gol tim otomatis terlihat juga dalam statistik penciptaan peluang.

Tidak seperti tim lain, yang biasanya punya satu atau dua orang yang paling menonjol, para pemain Lazio membagi penciptaan peluangnya secara lebih merata.

Felipe Anderson menjadi yang terdepan dengan membuat 28 peluang gol. Di belakangnya dengan jarak rapat berturut-turut ada Keita (25), Lulic (25), Milinkovic- Savic (17), Immobile (13), Parolo (13), Biglia (12), serta Cataldi (12).

Karakter ini akan menjadi salah satu modal terbaik Lazio untuk menantang Roma. Dengan begitu banyaknya sumber gol, I Lupi bisa mengalami kesulitan menentukan siapa pemain yang menjadi referensi Lazio, siapa pemain yang perlu dijaga secara ekstra.

"Kami tidak tergantung pada penyerang. Satu per satu dari pemain di posisi yang lain juga bisa mencetak gol. Kami punya kualitas di semua lini permainan. Yang terpenting adalah menjadi sebuah grup yang solid dan bertarung untuk membantu sama sama lain," ujar Lulic kepada Lazio Style Radio.

Lazio punya misi menuntaskan derbi kali ini dengan sebuah raihan tripoin.

Tim Biru Langit sudah tidak merasakan kemenangan di derbi selama lebih dari tiga tahun, setelah melewati enam duel. Terakhir kali Lazio menang pada final Coppa Italia, 26 Mei 2013.

[video]https://video.kompas.com/e/5231686691001[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P