Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tanggapan Umbro soal Tingginya Minat Seragam Chapecoense

By Ferril Dennys Sitorus - Kamis, 1 Desember 2016 | 08:51 WIB
Tim penyelamat berupaya menemukan jenazah dan korban masih selamat di area reruntuhan pesawat yang membawa awak tim Chapecoense yang jatuh di area pegunungan Cerro Gordo, La Union, Kolombia, 29 November 2016. (RAUL ARBOLEDA / STR / AFP)

Penggemar sepak bola di seluruh dunia ramai dikabarkan memburu seragam Chapecoense, setelah pesawat yang ditumpangi klub asal Brasil tersebut mengalami kecelakaan dalam penerbangan ke Bandara Internasional Medellin untuk persiapan melakoni pertandingan final pertama Copa Sudamericana pada Rabu (30/11/2016).

Pesawat carteran yang dioperasikan oleh LAMIA Bolivia British Aerospace RJ85 itu mengangkut 81 orang. Sebanyak sembilan di antaranya adalah kru pesawat dan 72 penumpang, yang terdiri atas pemain Chapecoense, staf pelatih, serta para jurnalis.

Setelah tragedi ini, permintaan terhadap seragam Chapecoense meningkat tajam. Umbro sebagai sponsor kaus Chapecoense langsung merilis pernyataan melalui akun Twitter-nya terkait permintaan pasar yang meningkat terhadap kaus seragam klub Brasil tersebut.

Kami menghargai bahwa orang-orang di seluruh dunia ingin menunjukkan dukungan mereka untuk Chapecoense saat ini dan kami pasti mencari cara agar dukungan tersebut terwujud. Namun, apapun yang akan dilakukan berdasarkan kerjasama dari mitra kami dan klub itu sendiri, yang diketahui sedang mengalami kesusahan saat ini.

Setelah kami menemukan waktu yang tepat dengan perwakilan kami dari Chapecoense dan Umbro Brasil, kami akan mengomunikasikan lebih lanjut masalah ini. Sementara itu, kami terus menyampaikan rasa belasungkawa kepada semua orang tang terlibat di dalam klub pada masa sulit ini.

Terima Kasih

Umbro Global

Tingginya minat terhadap seragam Chapecoense sempat dimanfaatkan oleh salah satu perusahaan asal Brasil, Netshoes, dengan menaikkan harga jersey dua kali lipat.

Sebagaimana diberitakan The Sun, harga kaus mencapai 30 poundsterling (sekitar Rp 400.000). Namun setelah kecelakaan, harga seragam tersebut naik menjadi 59 poundsterling (sekitar Rp 1 juta).

Netshoes pun kemudian mendapatkan kecaman karena mereka dianggap mencari keuntungan.

[video]https://video.kompas.com/e/5228931608001_v1_pjuara[/video]