Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jebolan La Masia, Peran Optimal Sekstet Tersisa

By Kamis, 1 Desember 2016 | 23:01 WIB
Sergio Busquets tengah mengejar bola dalam pertandingan La Liga melawan Deportivo Alaves di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, 10 September 2016. (DAVID RAMOS/GETTY IMAGES)

Tepat empat tahun lalu, Barcelona mencatat sebuah sejarah fantastis, yang mungkin tak akan terulang dalam satu bahkan dua dekade ke depan.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Kala itu, pada 25 November 2012, saat mengalahkan Levante 4-0 di Ciutat de Valencia, tim besutan mendiang Tito Vilanova merumputkan 11 pemain jebolan La Masia.

Awalnya Tito menyempilkan Dani Alves sebagai “pemain asing” tunggal di antara starter Victor Valdes, Gerard Pique, Carles Puyol, Jordi Alba, Cesc Fabregas, Sergio Busquets, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Lionel Messi, dan Pedro Rodriguez.

Namun, di tengah laga La Masia menjadi komplet setelah Martin Montoya masuk menggantikan Alves.

Dalam periode empat tahun ini, Luis Enrique memang mampu menyamai prestasi triplete Pep Guardiola. Namun, mustahil dirinya bisa menerjunkan pasukan La Masia sejak sepak mula.

Maklum, dari komposisi skuat keseluruhan di musim 2016-2017, porsi jebolan La Masia tinggal sembilan orang. Dari mereka yang ada sekarang pun, praktis cuma lima hingga maksimal enam pemain yang sanggup menembus tim inti.

Mereka adalah Pique, Alba, dan Sergi Roberto di belakang, Busquets dan Iniesta di tengah, serta Messi di depan. Selebihnya, Rafinha, Aleix Vidal, dan Jordi Masip jarang mendapat kepercayaan.

Baca Juga:

Sulit untuk menyalahkan Enrique dalam pilihan skuatnya yang kini banyak berisi talenta multinegara dan multiakademi. Tak mungkin El Lucho memilih Masip ketimbang Marc-Andre ter Stegen.