Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pesawat Jatuh yang Mengangkut Pemain Chapecoense Pernah Digunakan Timnas Argentina

By Beri Bagja - Selasa, 29 November 2016 | 23:34 WIB
Pesawat carteran Lamia yang juga digunakan oleh tim nasional Argentina dalam keberangkatan ke Brasil untuk melakoni duel Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Conmebol, 10 November 2016. (DOK. TWITTER/ARGENTINA SPOTTERS)

Pesawat pembawa awak Chapecoense yang mengalami kecelakaan di Kolombia, Selasa (29/11/2016) siang WIB, ternyata pernah dipakai oleh Lionel Messi cs saat timnas Argentina bertolak ke Brasil.

Pesawat bernomor penerbangan LMI2933 yang mengangkut awak klub Brasil, Chapecoense, mengalami kecelakaan tragis dalam perjalanan menuju Medellin, Kolombia.

Mereka lepas landas dari Santa Cruz, Bolivia, untuk melakoni laga final pertama Copa Sudamericana lawan Atletico Nacional pada Rabu (30/11/2016).

Pesawat jenis British Aerospace (BAE) 146 yang nahas itu membawa total 81 penumpang. 

Pesawat ini dioperasikan oleh LaMia, sebuah maskapai penerbangan short-haul (jarak pendek) asal Bolivia dalam lingkup regional dengan daya tempuh di bawah 3 jam.

Seperti namanya, pesawat produksi British Aerospace yang beralias Jumbolino ini diimpor dari Inggris.

Menurut media lokal di Argentina, alat transportasi udara tersebut juga dipakai oleh Messi dkk untuk bertandang ke Belo Horizonte, Brasil.

Kala itu, Argentina dijadwalkan menghadapi Brasil dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Conmebol pada 10 November 2016.

Ketika mengangkut pasukan Argentina, badan pesawat juga dihiasi dengan logo tim nasional mereka.

Baca Juga:

Situs El Colombiano mewartakan bahwa pesawat itu memang punya reputasi dan pengalaman untuk disewa membawa tim-tim sepak bola.

Sebelumnya, LaMia BAE 146 juga digunakan oleh skuat Atletico Nacional - lawan Chapecoense di final Sudamericana - buat melawat ke La Paz, ibu kota Bolivia.

Dari 3 buah pesawat yang dimiliki LaMia, itulah satu-satunya unit yang beroperasi karena sisanya sedang direparasi.

"Sebelum berangkat, mereka berkata bahwa tim akan mengubah mimpi menjadi kenyataan. Pagi ini, mimpi itu telah sirna. Chapecoense bukan klub, melainkan sudah seperti keluarga. Kami hidup dengan harmoni," ucap Plinio David de Nes Filho, Ketua Komite Suporter Chapecoense, kepada Bom Dia Brasil.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P