Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Begitu Comite Tecnico de Arbitros (CTA), Komisi Teknis Perwasitan Spanyol, menunjuk Carlos Clos Gomez sebagai sosok yang akan menengahi el clasico pada Sabtu (3/12/2016), kubu Real Madrid diyakini layak khawatir.
Penulis: Christian Gunawan
Barcelona, di sisi lain, bisa merasa lega, tapi tetap perlu waspada.
Benturan klasik Barcelona dan Real Madrid pada Sabtu (3/12/2016) nanti sesungguhnya merupakan el clasico pertama Carlos Clos Gomez khusus untuk La Liga. Secara keseluruhan, duel Barca-Madrid nanti adalah yang ketiga buat Clos Gomez.
Pada kesempatan pertama, pengadil berusia 44 tahun — sebaya Zinedine Zidane, hanya terpaut satu pekan setelah kelahiran Zizou (23 Juni 1972) — itu memimpin pertandingan leg pertama Supercopa de Espana 2012 dan Copa del Rey di Camp Nou.
Di duel yang terhampar pada 23 Agustus 2012 itu, tuan rumah menang 3-2. Tiga gol Barca dicetak Pedro, Messi (penalti), dan Xavi, untuk membalikkan ketertinggalan dari gol Cristiano Ronaldo.
Namun, Angel Di Maria mencetak gol kedua lima menit sebelum pertandingan usai.
[video]https://video.kompas.com/e/5225364344001[/video]
Madrid menang 2-1 di laga kedua di Santiago Bernabeu. Piala Super Spanyol pun diraih raksasa asal ibu kota itu karena aturan lebih agresif di kandang lawan.
Clos Gomez terlibat lagi dalam pertemuan Madrid dan Barcelona di ajang yang lain pada musim yang sama.
Di leg pertama Copa del Rey yang dihelat di Bernabeu, Barca unggul lebih dulu melalui Cesc Fabregas.
Raphael Varane membuat gol penyama kedudukan pada menit ke-81. Madrid meraih Copa del Rey setelah menang 3-1 di Camp Nou.
Ya, Los Merengues sebenarnya mampu bangkit dari kemalangan laga pertama yang diberikan sang pengadil asal Zaragoza itu.
Bagaimanapun, Madrid akan waspada terhadap kemungkinan Clos Gomez lebih condong kepada sang rival daripada mereka, apalagi bila digelar di Camp Nou.
Dasar keresahan Los Blancos tak lain dari rekor mereka di La Liga kala wasit yang meraih lisensi kelas atas UEFA dan FIFA pada 2009 itu mengadili laga-laga mereka.
Dari 27 kali Clos Gomez memimpin laga mereka, Madrid bisa 18 kali menang. Akan tetapi, empat di antara 27 pertandingan itu berakhir dengan kekalahan klub yang juga berjulukan Los Merengues itu.
Salah satu partai dengan Clos Gomez yang mungkin diingat Madrid adalah saat menghadapi Sevilla di Santiago Bernabeu pada 19 Desember 2010. Menjelang libur akhir tahun, sang pengadil membuat berang Jose Mourinho. Padahal, Madrid menang di pertandingan La Liga itu.
“Wasit membuat 13 kesalahan serius di laga ini. Kalau saya memaparkan semuanya, saya akan berada di halaman depan koran-koran dan dihukum tak bisa mendampingi tim pada laga berikutnya. Saya gusar, tapi tim saya perlu dibela,” tutur Mou, yang dikenal vokal tentang korps pengadil yang merugikan timnya, dikutip AS.
"Yang telah terjadi tak layak dikomentari, terutama karena tim saya telah memperlihatkan karakter kuat bahkan saat sejumlah andalan absen," lanjutnya.
[video]https://video.kompas.com/e/5225568772001[/video]
El Pais menjabarkan ke-13 kesalahan Gomez yang merugikan Madrid.
Rinciannya: dua pelanggaran keras terhadap pemain Madrid tanpa kartu kuning, pelanggaran terhadap Ronaldo dibiarkan, empat kali offside El Real padahal on-side, off-side Sevilla diabaikan, dan injury-time babak pertama yang sebentar.
Pada babak kedua, kekeliruan Clos Gomez adalah membiarkan pelanggaran terhadap Mesut Oezil, kartu kuning Oezil karena dianggap membuang waktu saat diganti, kartu kuning kedua untuk Ricardo Carvalho pada menit ke-63 setelah berduel udara dengan Alvaro Negredo, dan tak ada penalti untuk Madrid atas aksi Julien Escude menjatuhkan Esteban Granero.
Madrid menang 1-0 di laga itu melalui gol Di Maria pada menit ke-76. Mou mengaku senang juga karena timnya bisa meraih poin penuh, apalagi dalam laga dengan sekian banyak kesalahan sang pengadil.
Bisa dibayangkan daftar kesalahan Gomez itu bisa lebih dari 13 poin kalau Madrid sampai mengalami kehilangan angka.
Di sisi lain, Clos Gomez "hanya" mengeluarkan lima kartu kuning buat Madrid dalam 27 laga. Hal-hal lain yang melegakan El Real, Clos Gomez tak pernah mengusir pemain mereka.
Bahkan, Madrid mendapatkan empat penalti dari sang wasit. Selain itu, Clos Gomez tak pernah memberikan penalti untuk lawan Madrid.
Hanya, Madrid tahu persis mereka perlu berhati-hati khusus untuk el clasico. Dari rekam jejaknya, Clos Gomez tak pernah "memberikan" kekalahan buat Barcelona.
Dari 20 kesempatan memimpin duel yang dilakoni Blaugrana, Clos Gomez hanya tiga kali mengakhirinya dengan hasil imbang.
Sisanya? Kemenangan. Ya, Barca 17 kali menang saat Gomez mewasiti pertandingan mereka. Ia juga hanya memberikan satu kartu kuning buat Barca setiap 10 laga.
Satu statistik yang meringankan Gomez dari tuduhan berat kepada Barca adalah dua penalti untuk lawan-lawan klub Catalonia itu. Hanya, wasit berusia 44 tahun itu menghadiahkan empat penalti buat Lionel Messi cs.
Kalau saja Mou masih di kubu Madrid, komentar manajer asal Portugis itu pasti ditunggu usai laga di Camp Nou nanti.