Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Konfederasi sepak bola Amerika Selatan (Conmebol) mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan semua aktivitas sepak bola menyusul jatuhnya pesawat yang mengangkut tim finalis Copa Sudamericana Chapecoense di Medellin, Kolombia, pada Selasa (29/11/2016) WIB.
Otoritas tertinggi sepak bola Amerika Selatan tersebut memberikan pernyataan sebagai berikut di situs mereka:
"Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan telah mendapat pemberitahuan dari otoritas Kolombia bahwa pesawat yang ditumpangi delegasi Chapecoense Atletico asal Brasil mengalami kecelakaan sebelum mendarat di Kolombia,
"Kami terus berkomunikasi dengan otoritas yang berwajib dan menunggu laporan resmi.
"Keluarga Conmebol sangat menyesali kejadian ini.
"Semua aktivitas Konfederasi akan dibekukan menyusul pemberitahuan lebih lanjut.
"Presiden Alejandro Dominguez sekarang tengah menuju ke Medellin."
Chapecoense dijadwalkan berlaga pada final pertama Copa Sudamericana melawan Atletico Nacional pada Rabu (30/11/2016) di Medellin.
Copa Sudamericana merupakan kompetisi antarklub level kedua di Conmebol, di bawah Copa Libertadores. Pemenang akan meraih tiket untuk berkompetisi Copa Libertadores musim depan.
Final kompetisi tersebut berlangsung dengan format kandang dan tandang. Sebelum dibekukan, Atletico Nacional dijadwalkan menjadi tuan rumah terlebih dahulu. Rabu (7/12/2016) pekan depan, giliran Chapecoense yang menjadi tuan rumah.
Airport authorities state 72 passengers from Chapecoense football team and 9 crew onboard #LMI2933. https://t.co/ayIDZCJVZs pic.twitter.com/HwgVWg5e9w
— Flightradar24 (@flightradar24) November 29, 2016
Pesawat tipe RJ85 yang mengangkut tim dikabarkan mengangkut 9 awak kapal dengan 72 penumpang dari klub tersebut. Terdapat juga di penerbangan tersebut 15 jurnalis yang akan meliput laga.
Pesawat yang dimiliki maskapai Lamia itu berangkat dari Bolivia pada Senin sore waktu lokal (Selasa siang WIB) dan putus kontak pada pukul 10.00 malam.
"Pesawat tersebut meminta prioritas untuk mendarat di Bandara Rionegro. Setelah izin diberikan, kami kehilangan kontak," ujar Alfredo Bocanegra, Direktur Aeirocivil, badan tertinggi pemerintah Kolombia yang mengurusi penerbangan sipil.
[video]https://video.kompas.com/e/5225347292001[/video]