Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sayang bagi Tottenham Hotspur, gol cantik dari Christian Eriksen tak mampu menyelamatkan mereka dari kekalahan melawan Chelsea pada Sabtu (26/11/2016). Jika menang, gelandang asal Denmark ini pasti akan berteriak sekencang-kencangnya.
Penulis: Dedi Rinaldi
Eriksen (24 tahun), memang punya kisah tersendiri tentang Chelsea. Selain sebagai anggota Tottenham “wajib” mengibarkan bendera perang pada pesaing sesama penghuni Kota London, Chelsea juga merupakan klub yang pernah ditolaknya.
Bahkan sampai kini Erikssen mengaku beruntung dirinya tidak bergabung dengan Chelsea ketika masih remaja. Sebaliknya, ia bersyukur bisa menjadi personel Tottenham.
Saat masih berusia 16 tahun, Eriksen lebih memilih bergabung dengan klub Belanda, Ajax Amsterdam, ketimbang Chelsea karena merasa peluang untuk gagal bersinar lebih besar di klub London itu.
“Saya tidak memilih Chelsea karena merasa lebih banyak kans untuk gagal ketimbang sukses,” katanya.
Namun, dengan fakta yang tertera sekarang, apakah Erikssen akan menarik kata-katanya tentang Chelsea?
Saat ini Chelsea telah melesat ke puncak klasemen dan memiliki potensi besar menjadi juara di bawah asuhan Antonio Conte. Sementara itu, Tottenham tertahan di posisi kelima klasemen dan baru saja tersingkir dari kancah Liga Champions.
[video]https://video.kompas.com/e/5225544218001[/video]
Dalam dunia sepak bola profesional tidak ada yang tidak mungkin. Dalam arti, tidak tertutup kemungkinan Erikssen malah menjilat ludah sendiri alias hengkang ke Chelsea.
Apalagi, dengan usia muda dan berstatus pemain internasional, kemungkinan untuk hengkang selalu terbuka lebar.
Hanya, untuk saat ini cinta Eriksen tampaknya tengah menggelora kepada Tottenham. Gelandang yang terlahir dengan nama Christian Dannemann Eriksen pada 14 Februari 1992 ini baru saja mengikat kontrak baru dengan Spurs hingga 2020.
“Ada masa depan cerah di sini. Saya tidak akan menandatanganinya jika tidak melihat fakta tersebut,” kata Eriksen saat pengesahan perpanjangan kontrak.
“Eriksen memiliki teknik tinggi dan selalu bergairah dalam bermain. Sosok yang ideal bagi Tottenham sehingga kami harus menjaganya,” kata Pochettino.
Menurut Eriksen, situasi yang ada di Tottenham telah membuatnya senang, di mana pemain terkoneksi satu sama lain serta staf yang terhubung dengan para pemain.
Eriksen masuk ke Tottenham pada Agustus 2013 dari Ajax dengan nilai transfer 11 juta pound.
Pada musim lalu, Eriksen menjadi bagian penting Spurs dalam perburuan gelar Premier League, meski akhirnya harus puas berakhir di belakang Leicester City dan Arsenal.
Eriksen membukukan enam gol dalam 35 penampilan dan menyuplai 12 assist atau terbanyak kedua setelah bintang Arsenal, Mesut Oezil, pada musim lalu.
Tak heran apabila Manajer Tottenham, Mauricio Pochettino, langsung meminta direksi segera memperpanjang kontrak Eriksen.
“Eriksen memiliki teknik tinggi dan selalu bergairah dalam bermain. Sosok yang ideal bagi Tottenham sehingga kami harus menjaganya,” kata Pochettino.
Namun, sampai kapan Tottenham bisa menjaga Eriksen? Eriksen pernah bicara bahwa dirinya tidak menutup kemungkinan untuk pergi.
“Tentu saja saya tidak mengatakan tidak akan pernah pergi. Namun, di mana pun bermain saya akan mengerahkan 100 persen kepada klub,” katanya.