Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap asal Tasikmalaya, Roni Kurniawan, gagal menjuarai balapan seri terakhir Honda Dream Cup 2016 di sirkuit non-permanen GOR Satria, Purwokerto, Minggu (27/11/2016) karena mengalami gangguan teknis pada knalpot dan pedal motor.
Sebelum balapan seri ke-7 digelar, Roni yang turun di kelas HDC 4 (underbone 125cc tune up pemula), hanya terpaut 13 poin dari pemimpin klasemen sementara, Erfin Firmansyah.
Pada dua balapan tersisa HDC 4, Roni berpeluang mendapat total 50 poin. Namun, pebalap yang bernaung di tim Honda Daya KYT GG Tbk FDR Telkomsen SSS Showa itu gagal memanfaatkannya.
Pada balapan pertama, Roni hanya menempati posisi ketiga, sedangkan Erfin sebagai pesaing utamanya berhasil finis di posisi pertama.
"Saya sempat mengalami kendala pada race pertama. Seal knalpot bocor sehingga membuat tenaga motor menurun," ucap Roni seusai balapan.
"Selain itu, pedal rem belakang juga bengkok yang membuat pengereman menjadi tidak maksimal. Beruntung saya masih bisa bertahan di posisi ketiga," tutur Roni.
Pada balapan kedua, Roni mampu tampil lebih baik dan menjadi juara. Namun, Erfin juga mampu mengakhiri balapan di posisi kedua.
Hasil ini membuat Erfin berhasil mengumpulkan total 45 poin dari dua balapan tersebut, sedangkan Roni hanya mendapat 41 poin.
Erfin kemudian keluar sebagai juara umum HDC 4 tahun ini dengan selisih 17 poin atas Roni yang menempati peringkat kedua pada klasemen akhir.
"Pada balapan kedua saya berhasil menang berkat strategi. Motor yang dipakai sama, tetapi setting-annya lebih bagus," kata Roni yang baru dua tahun bergabung dengan Honda Daya itu.