Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Anugerah Sekaligus Kutukan Yannick-Ferreira Carrasco

By Minggu, 27 November 2016 | 21:33 WIB
Yannick Ferreira-Carrasco (kanan) dan Antoine Griezmann melakukan selebrasi setelah mencetak gol kegawang Real Madrid dalam laga UEFA Champions League di San Siro Stadium, 28 Mei 2016. (PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP PHOTO)

Baca Juga:

Jadi, ketika Griezmann berlari ke sana ke mari dan menyumbang gol maupun assist, 10 pemain lain Atleti berada di posisinya masing-masing. Baik saat menyerang maupun bertahan.

Cerita sukses Simeone selama di Vicente Calderon adalah totalitas setiap pemain di posisinya masing-masing sehingga kesatuan unit tak terganggu.

Carrasco gemar menggocek bola dan melewati lawan. Total 30 kali dribel sukses saat melewati lawan adalah buktinya.

Namun, ketika ia melakukannya, Griezmann pun begitu, sehingga pemain yang fokus pada posisi aslinya berkurang satu. Dengan kebiasaan Koke yang juga gemar naik, berarti tinggal delapan pemain yang harus menutup lubang-lubang yang mereka tinggalkan.

Ketika kekalahan dari Sevilla dianggap sebuah slip, tapi kemudian berlanjut pada kekalahan kedua dan ketiga, berarti sistem anyar Atleti butuh pertimbangan ulang.

Walaupun secara ofensif lebih maut, tapi jika kompensasinya adalah luber gol (untuk ukuran Atleti), Simeone harus kembali memilih pion yang lebih “patuh”.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P