Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terdampar di Pulau, Pemain Sriwijaya FC Masih Trauma

By Noverta Salyadi - Jumat, 25 November 2016 | 18:15 WIB
Para pemain Sriwijaya FC Palembang melaksanakan latihan lagi di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Kamis (24/11/2016). (NOVERTA SALYADI/JUARA.NET)

PALEMBANG, JUARA.net – Setelah nyaris tenggelam di laut dan terdampar di pulau tanpa penghuni di Biak, pemain Sriwijaya FC mengalami trauma. Semua itu didapatkan sebagian rombongan Sriwijaya FC saat perjalanan pulang dari lawatan ke markas Perseru Serui di Kabupaten Kepulauan Yapen, Minggu (20/11/2016).

Peristiwa berbahaya itu dirasakan beberapa pemain Sriwijaya FC. Mereka sempat terombang ambing di laut selama lebih kurang sejam dan 30 menit akibat mesin speed boat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin karena diterjang ombak.

Kapten Sriwijaya FC, Supardi Nasir mengaku sangat takut atas peristiwa yang dialami bersama teman-temannya.

“Saya lahir di daerah perairan di Bangka. Tetapi mengingat peristiwa kemarin, saya masih merasa takut. Karena selama ini, saya belum pernah mengalaminya,” ujar Supardi, pesepak bola kelahiran Bangka Belitung itu.

Menurut Supardi, jika mengingat peristiwa tersebut, dia sempat merasa tenang sebentar ketika sedang terdampar di pulau yang tidak berpenghuni tersebut. Maka, dia berusaha dengan cepat menghubungi keluarga tetapi tidak bisa.

Baca juga:

“Saya mencoba menghubungi istri, karena khawatir kalau mereka sudah tahu kondisi kami dari teman-teman yang telah tiba terlebih dahulu di Biak. Tetapi karena sinyal tidak ada di pulau, saya jadi tidak bisa menghubungi keluarga,” ucapnya.

Setelah sampai di Biak, Supardi langsung menghubungi istrinya bahwa kondisi dirinya dan teman-teman pemain serta pelatih dan ofisial lainnya dalam keadaan baik-baik.

“Kami berfoto bersama dan sengaja menunjukkan tawa agar para keluarga dan pendukung Sriwijaya FC tidak merasa khawatir lagi atas keselamatan kami. Walaupun, kami sebenarnya sulit menyembunyikan rasa takut,” tutur Supardi.

Di Palembang, Supardi mengakui bahwa dia dan teman-temannya masih mengalami trauma jika ingat kejadian tersebut. Sehingga, mereka masih membutuhkan waktu untuk pemulihan. Latihan pun mereka buat dengan sangat enjoy.

“Kami yakin nanti ketika bertanding melawan Barito Putera, sebagian kondisi psikologi teman-teman sudah bisa pulih. Kami hanya butuh waktu saja,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris tim Sriwijaya FC, Achmad Haris mengatakan pihaknya akan melakukan protes pada panitia pertandingan (panpel) jika musim depan Perseru Serui lolos verifikasi.

"Ini harus dijadikan pertimbangan penyelenggara. Jika Perseru lolos verifikasi, mereka seharusnya menggelar pertandingan kandang di Biak atau Stadion Mandala, Jayapura. Kami keberatan bukan hanya biaya, tetapi juga perjalanannya yang sangat berat,” ucap Haris.

[video]https://video.kompas.com/e/5223831032001_v1_pjuara[/video]