Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keputusan manajemen yang akan melepaskan nama Cronus di belakang nama Arema untuk kompetisi musim depan memunculkan reaksi di kalangan pendukung setianya, Aremania.
Mereka menyatakan bahwa momen tersebut sebenarnya sudah lama mereka nanti-nantikan. Sebab, saat nanti Arema menggunakan nama baru, secara otomatis tidak ada lagi kontroversi terkait penggunaan nama Cronus.
“(Pergantian nama) Itu memang sudah ditunggu-tunggu oleh Aremania. Jika nanti masih ada yang menolak, maka itu yang harus dipertanyakan,” ujar Amin, Aremania asal Sukorejo, Pasuruan.
Perihal nama yang akan diputuskan, manajemen Arema menyerahkan hal tersebut kepada Aremania. Sudah ada dua nama yang dipersiapkan untuk dilakukan polling dalam waktu dekat, yakni Arema FC dan Arema Malang.
Soal pilihan nama tersebut, Amin tidak terlalu memikirkan, namun dia memiliki pendapat bahwa di antara dua nama itu yang paling pas adalah Arema FC.
Baca Juga:
“Sepertinya yang paling pas adalah Arema FC, karena dulu itu sudah pernah hanya PS Arema,” ujar dia.
Pendapat lain diutarakan oleh Mbah Gintul, salah satu dedengkot Aremania. Dia menyatakan bahwa Arema Malang dianggap lebih mewakili ciri khas Arek Malang dibandingkan dengan Arema FC.
“Kalau bicara tentang ciri khas ya jelas Arema Malang, itu sudah cukup mewakili Arema sebagai kebanggaan Arek Malang,” tutur pria berambut gondrong ini.
Arema sebenarnya sudah menggunakan nama Arema Malang di kompetisi sejak awal berdirinya. Kemudian dalam perkembangannya, nama tersebut berubah pada era pelatih Robert Rene Albert, musim 2009-2010, menjadi Arema Indonesia.