Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tekad Anggia/Ketut Setelah Gagal pada 2 Turnamen Superseries

By Diya Farida Purnawangsuni - Kamis, 24 November 2016 | 17:20 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, saat menjalani pertandingan melawan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) pada babak kedua turnamen Hong Kong Terbuka di Hong Kong Coliseum, Kamis (24/11/2016). Anggia/Ketut kalah 19-21, 11-21. (BADMINTON INDONESIA)

Pasangan ganda putri Indonesia, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, kembali gagal melangkah jauh pada turnamen superseries yang diikuti bulan ini.

Seperti pada turnamen China Terbuka pekan lalu, laju Anggia/Ketut juga terhenti pada babak kedua turnamen Hong Kong Terbuka.

Kali ini, mereka kalah dari unggulan pertama asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, dengan 19-21, 11-21, Kamis (24/11/2016).

Anggia/Ketut mengaku masih banyak yang perlu diperbaiki dari permainan mereka, salah satunya ialah daya tahan.

"Ketahanan di lapangan kami harus lebih baik. Kami juga harus lebih berani saat melakukan pukulan bola lanjutan. Pada pertandingan tadi, kami banyak kehilangan kesempatan," kata Anggia yang dilansir Badminton Indonesia.

Setelah tersingkir dari Hong Kong Terbuka, Anggia/Ketut harus segera bersiap. Mereka masih punya jadwal turnamen yakni Macau Terbuka 2016 yang digelar pekan depan.

"Harapan kami, di Macau kami bisa memberi hasil yang jauh lebih baik dibandingkan China Terbuka dan Hong Kong Terbuka," ujar Ketut.

"Kami harus menjaga mental karena pada dua turnamen terakhir kami kalah pada babak kedua terus. Kami harus tetap bersemangat," ujar Ketut menambahkan.

"Harus tidur yang benar, istirahat yang cukup, jaga makan, dan fokus lagi untuk turnamen berikut," tutur Anggia.

Macau Terbuka merupakan turnamen berlevel Grand Prix Gold ke-13 pada kalender kompetisi tahun ini.

Berdasarkan jadwal Badminton World Federation (BWF), turnamen tersebut akan digelar di Tap Seac Multisport Pavilion Macau pada 29 November sampai 4 Desember 2016.