Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Pemabuk Papan Atas Lapangan Hijau

By Wisnu Nova Wistowo - Rabu, 23 November 2016 | 11:01 WIB
Aksi kapten timnas Inggris, Wayne Rooney, dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 lawan Slovenia di Stadion Stozice, Ljubljana, 11 Oktober 2016. (LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Dugaan Wayne Rooney (31) melakukan kegiatan mabuk-mabukkan menjadi sorotan media Inggris bulan ini. Namun, tahukah Anda siapa saja pesepak bola papan atas yang kerap mabuk-mabukan?

The Sun mengklaim Rooney meminum minuman beralkohol hingga melewati batas wajar, Sabtu (12/11/2016), atau sehari setelah Inggris menang 3-0 atas Skotlandia.

Alhasil, muncul anggapan Rooney telah melakukan tindakan tidak disiplin pada saat rekan-rekan senegaranya tengah berjuang di pentas kualifikasi Piala Dunia 2018.

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, turut simpati dengan situasi yang dialami Rooney. Baginya, benar atau tidaknya Rooney mabuk-mabukan bukan sebuah masalah besar.

"Tidak sedikit pemain generasi sebelumnya suka minum-minum dan merokok berat, namun tetap menjadi pemain hebat. Saya rasa masalah Rooney tidak serius dan hanya dibesar-besarkan," ujar Klopp.

Dalam sejarah tidak sedikit pesepak bola yang kecanduan alkohol. Berikut ini yang terkenal karena ketergantungan alkohol:

1. George Best


Legenda Manchester United, George Best, terjebak dalam kehidupan negatif di luar lapangan.(GETTY IMAGES)

Pesepak bola papan atas Irlandia Utara ini punya catatan karier mengilap bersama Manchester United pada era 1960 hingga 1974.

Prestasi terbesarnya adalah memenangi gelar Piala Eropa I (sekarang Liga Champions) pada 1968.

Best juga dikenal sebagai pemain yang akrab dengan kehidupan malam di Manchester. Ia memiliki hasrat besar terhadap alkohol dan wanita penghibur.

Striker yang juga bermain sebagai gelandang serang ini bahkan harus menjalani transplantasi hati akibat alkohol pada 2002.

Namun, masih belum jera dan kembali melakukan kebiasaan buruknya tersebut.

Best akhirnya meninggal dunia pada usia 59 tahun karena mengalami sejumlah infeksi organ tubuh pada 2005.

2. Paul Gascoigne


Selebrasi Paul Gascoigne usai mencetak gol kedua Inggris ke gawang Skotlandia di laga fase grup Piala Eropa, 15 Juni 1996. (TWITTER)

Gascoigne merupakan pesepak bola paling berbakat Inggris pada era 80-an hingga 90-an awal.

Ia merupakan pemain yang kecanduan terhadap beberapa kegiatan negatif. Mantan gelandang Newcastle United dan Tottenham Hotspur ini sangat berselera dengan makanan, perjudian, narkoba, dan yang paling berat terhadap alkohol.

Kegiatan-kegiatan negatifnya itu telah menyebabkan sejumlah insiden hingga upaya bunuh diri. Namun, ia masih bisa bertahan hingga berusia 49 tahun ini.

3. Tony Adams


Tony Adams memberikan salut kepada suporter dalam laga Arsenal menghadapi Sunderland di Premier League di Highbury, London, 30 Maret 2002.(ADRIAN DENNIS/AFP)

Tony Adams merupakan bek tangguh Arsenal dan tim nasional Inggris periode 1983 hingga 2002 yang lekat dengan predikat pecandu alkohol.

Pada era 80-an Adams kerap terlibat dalam banyak perkelahian di bar dan insiden-insiden lain.

Pada 1990 ia harus mendekam selama empat bulan di penjara karena mengemudi dalam keadaan mabuk.

Namun, pada 1996 ia berusaha keras mengubah hidupnya dengan mulai melawan kecanduan alkohol. Bahkan ia mendirikan fasilitas untuk pemulihan olahragawan yang kecanduan alkohol.

4. Diego Armando Maradona


Penyerang tim nasional Argentina, Diego Maradona, dalam pertandingan Piala Dunia 1986 menghadapi Bulgaria di Olympic Stadium, Mexico City, Meksiko, pada 10 Juni 1986.(DAVID CANNON/ALLSPORT)

Legenda sepak bola Argentina ini mungkin dianggap pesepak bola terbaik sepanjang sejarah. Namun, ia juga populer karena sisi negatif kehidupan di luar lapangan.

Maradona diketahui kecanduan kokain. Akan tetapi, dalam autobiografinya, Maradona mengungkapkan juga seorang peminum alkohol berat.

Kendati demikian, prestasinya di atas lapangan sangat mencolok. Bersama Napoli, Maradona sukses memenangi dua gelar Serie A pada 1986-1987 dan 1989-1990. Di level tim nasional ia mampu mempersembahkan gelar Piala Dunia 1986.

5. Adriano


Selebrasi Adriano usai membukukan gol kemenangan Internazionale atas Milan di pengujung pertandingan Derby della Madonnina, 11 Desember 2005.(GETTY IMAGES)

Adriano memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi striker modern, yakni kecepatan, teknik, postur tubuh ideal, dan beberapa kekuatan lain.

Puncak kesuksesan kariernya di Eropa bersama Inter Milan dengan memenangi tiga gelar Serie A pada 2005–2006, 2006–2007, 2007–2008, dan 2008–2009 dan Coppa Italia (2005 dan 2006).

Bersama tim nasional Brasil, Adriano, mengemas 27 gol dari 48 penampilan dan memenangi gelar Copa America pada 2004.

Adriano punya potensi besar untuk mengikuti jejak Romario atau Ronaldo sebagai legenda besar Brasil. Namun, lemah dalam menahan banyak godaan hidup di luar lapangan.

Ia begitu sering mabuk-mabukan, bahkan datang ke tempat latihan masih dalam pengaruh alkohol.

Mantan striker berusia 34 tahun belakangan diketahui mengalami keterpurukan hidup. Ia kini diketahui tinggal di wilayah kumuh di Brasil, Favela. Kawasan yang akrab dengan perdagangan narkoba dan aksi-aksi kriminal.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P