Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tampaknya, Real Madrid sudah menemukan posisi terbaik untuk Isco. Gelandang berusia 24 tahun itu mampu menunjukkan potensinya saat ditempatkan sebagai second striker.
Isco berdiri di belakang striker dalam formasi 4-1-4-1 yang diterapkan pelatih Zinedine Zidane saat Madrid menggulung Atletico Madrid 3-0 pada lanjutan La Liga 2016-2017, Sabtu (19/11/2016).
Isco menempati pos tersebut menyusul cedera yang dialami Casemiro dan Toni Kroos. Ia mendapatkan kebebasan untuk beraksi di belakang Cristiano Ronaldo selaku striker tengah.
Tampil selama 80 menit, Isco melepaskan 48 operan yang 26 di antaranya ia lakukan di area permainan Atletico.
Akurasi operan Isco menyentuh angka 91,7 persen. Presentase tersebut cuma kalah dari Nacho yang memiliki tingkat keakuratan 94,3 persen.
Baca juga:
Bukan cuma mendistribusikan bola, Isco juga piawai dalam merebut si kulit bulat dari lawan. Eks bintang Malaga itu 7 kali melakukan steal, jumlah tertinggi kedua setelah Luka Modric (9).
"Posisi ini adalah tempat ternyaman yang saya rasakan," kata Isco dikutip AS.
"Akan tetapi, saya tidak ingin membuat alasan. Saya akan terus mencoba melakukan yang terbaik di manapun dimainkan," ucap Isco lagi.
Ketika Madrid bersua Sporting CP pada penyisihan grup Liga Champions, Selasa (22/11/2016), mungkin Zidane perlu mempertimbangkan untuk kembali menempatkan Isco di belakang penyerang.