Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
kota di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Ada beberapa klub eks Divisi Utama (sebelum era Indonesia Super League) dan mantan pemain timnas U-19 di bawah Indra Sjafri.
Penyelenggaraan Linus yang terbagi menjadi delapan grup bersamaan dengan putaran final Piala Soeratin 2016.
Menariknya, Liga Nusantara (Linus) 2016 diikuti klub yang pernah berlaga di Divisi Utama (sebelum era Indonesia Super League) bergulir, Persiter Ternate.
Klub tersebut sempat bertarung di Divisi Utama (DU) sampai musim 2007. Saat itu, DU masih merupakan kasta tertinggi Liga Indonesia sebelum era ISL mulai 2008.
Saat kompetisi hendak dibagi dua kasta, ISL dan DU, Persiter berhasil naik ke kasta tertinggi. Mereka menduduki peringkat enam.
”Target kami ingin ke final dan juara. Tetapi, kami ingin melakukannya secara bertahap dan target pertama adalah lolos 16 Besar dulu."
Gelandang Nusa Ina FC, Al Qomar Tehupelasuri
Namun Persiter terpaksa absen pada musim pertama ISL. Sejak itu, mereka mengalami kemunduran dan kemudian berkompetisi di Linus.
Di Linus 2016, Persiter bergabung di Grup C bersama PS Pidie Jaya, PSKT Sumbawa Barat, dan Riau FC. Grup tersebut bermain di Stadion Pandaranan, Wujil, Ungaran.
Hanya di laga perdananya, Persiter gagal memenuhi ekspetasi dan ditahan PS Pidie Jaya 0-0.
Sesuai perkiraan, pertandingan di kasta bawah pun berlangsung keras. Bahkan laga diwarnai dengan diusirnya dua pemain dari masing-masing tim setelah terjadi keributan di babak pertama.
Persiter kehilangan bek Dodi Elekfan dan PS Pidie Jaya harus main tanpa striker Zulfan lebih cepat.
Meski gagal menang, namun Persiter tak terlalu kecewa. Manajer Ruslan Bian mengakui tim lawan bermain lebih baik.
”Tim lawan tak bisa dianggap remeh. Kami puas bisa mengambil poin laga ini. Harus diakui, pemain terkejut saat melakoni laga perdana sehingga lawan mampu memberi tekanan,” kata Ruslan.
Sementara itu, manajer PS Pidie Jaya, Muhamad Zakaria merasa kecewa dengan kinerja wasit Annas. Menurutnya, wasit melakukan blunder saat mengusir pemainnya, Zulfan.
“Pemain kami yang dipukul malah dikartu merah. Padahal pertandingan bagus, tetapi wasit menjadi kendala,” ucap Zakaria.
Kegagalan meraih tiga poin di laga perdana tak mengubah target PS Pidie Jaya yang ingin lolos ke 16 Besar.
”Target kami ingin ke final dan juara. Tetapi, kami ingin melakukannya secara bertahap dan target pertama adalah lolos 16 Besar dulu,” katanya.
Linus 2016 juga menghadirkan mantan pemain tim nasional U-19 asuhan Indra Sjafri yang sukses menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Gelandang Al Qomar Tehupelasuri memperkuat Nusa Ina FC yang berlaga di Grup H.
”Saya berharap bisa membawa Nusa Ina mencapai final. Tetapi tim ingin lolos semifinal dulu sebagai target awal sebelum berpikir ke final. Hanya persaingannya memang ketat,” ujar Al Qomar.