Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, pelatih kelahiran Castello di Cisterna itu tak ngotot memaksakan filosofi andalannya.
Montella berubah menjadi figur yang sangat adaptif. Dia sadar dengan materi yang dimiliki Milan sekarang, sulit untuk menerapkan tiki-taka ala Fiorentina.
La Gazzetta dello Sport mengibaratkan Montella mengganti baju hangat lembut berwarna ungu dengan jaket berbahan jeans.
Kata sifat yang disematkan kepada tim asuhan Montella bukan lagi spettacolo (spektakuler), melainkan cinico (kejam).
Milan 2016/17 memang cenderung lebih pragmatis dibandingkan Fiorentina 2014/15. Soal garis pertahanan misalnya, Montella menginstruksikan agar kuartet beknya tak terlalu jauh naik meninggalkan gawang.
Aspek penguasaan bola Milan juga tak terlalu menonjol. Montella paham bahwa dirinya kini tak banyak dibekali gelandang yang punya kualitas operan jempolan plus kemampuan mendikte permainan seperti David Pizarro atau Borja Valero.
Namun, dalam skuat Milan terdapat talenta lincah semodel Giacomo Bonaventura, Suso, dan M'Baye Niang.
Montella berpikir bahwa akan sangat mubazir andai Il Diavolo tak mengeksploitasi bakat mereka.
Alhasil, dipilihlah pakem 4-3-3 sebagai pedoman andalan Milan besutan Montella musim ini.