Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Setelah Inter, Kepemilikan AC Milan Juga Mengarah ke Timur

By Minggu, 20 November 2016 | 12:57 WIB
Pemandangan saat peresmian kantor pusat AC Milan, Casa Milan, di Milan, Italia, pada 19 Mei 2014. (MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

Derby della Madonnina. Derby di Milano. Derbi Kota Milan ini akan segera mendapatkan alias baru, yakni oriental derby. Kepastiannya akan segera hadir begitu Milan dimiliki kubu baru.

Penulis: Christian Gunawan

Sampai tulisan ini disusun, Associazione Calcio Milan masih berada dalam kepemilikan perusahaan Finanziaria d’investimento Fininvest S.p.A.

Perusahaan induk yang dipimpin putri tertua Silvio Berlusconi, Marina, itu menggenggam hampir semua saham AC Milan. Hanya 0,07 persen dari total saham yang dipegang pihak lain.

Demikianlah Milan identik dengan Berlusconi. Bagi sosok yang pernah menjabat Perdana Menteri Italia di tengah masa kejayaan Rossoneri itu, Setan Merah bak anak kandungnya.

Salah satu faktor kebehasilan Berlusconi di dunia politik ialah dengan memanfaatkan ketenaran Milan melalui partai Forza Italia.

Bagaimanapun, masalah keuangan membawa Berlusconi kepada keputusan sulit. Pria yang pada 29 September lalu genap berusia 80 tahun itu mesti melepaskan kesayangannya selama tiga dekade itu kepada pihak lain yang lebih tajir.

Mengingat kesulitan ekonomi yang melanda Italia, tak mengherankan bila investor besar itu datang dari luar negeri, bahkan dari luar Eropa. Sino-Europe Sports (SES), perusahaan pendanaan swasta dari China, telah sepakat membeli Milan seharga 740 juta euro.

Angka itu termasuk untuk melunasi utang sebesar 220 juta. SES telah mengu­curkan 100 juta, kira-kira semacam pembayaran awal, pada bulan lalu.

Baca Juga: