Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persoalan status menjadi wacana utama dalam laga di Selhurst Park pada Sabtu (19/11/2016). Peringkat di klasemen tidak berlaku saat Crystal Palace menjamu Manchester City.
Penulis: Christian Gunawan
Manchester City datang sebagai calon kuat juara. Crystal Palace diperkirakan akan cukup nyaman di papan tengah.
Keduanya anggapan yang tidak keliru. Hanya, kedua kubu mendapati jalan yang tidak ringan agar bisa berada di posisi yang diramalkan itu.
City, dengan kehadiran arsitek Pep Guardiola, sempat nangkring di pucuk klasemen berkat enam kemenangan beruntun sejak awal musim.
Namun, klub kaya raya ini hanya mendulang satu kemenangan dari lima partai liga berikutnya. Masih berada di posisi ketiga liga, tapi The Citizens paham tak boleh mengendur.
Palace setali tiga uang walau di bagian lain di klasemen.
Bermaterikan pemain-pemain yang telah berpengalaman tampil di level atas, termasuk rekrutan baru seperti Andros Townsend, Christian Benteke, dan Mathieu Flamini, klub London Tenggara itu diramal takkan berjuang keras menghindari zona degradasi.
Namun, ramalan tinggal ramalan. The Eagles kini berjarak dua anak tangga dan surplus satu poin saja dari zona degradasi.
Perjalanan Palace musim ini bergelombang. Memulai kompetisi dengan dua kekalahan, Si Elang bangkit dengan mendulang sepuluh poin dari lima laga berikutnya.
Jason Puncheon cs. bisa menang atas Middlesbrough, Stoke, dan Sunderland.
Satu poin diraih pada pekan berikutnya di kandang Everton. Akan tetapi, Palace tak meraih sebiji pun angka di empat laga selanjutnya.
Yang mencengangkan, sepanjang 2016 ini akan semakin buruk jika tak ada kemenangan lagi. Si Elang hanya lima kali menang dari 29 laga di Premier League sepanjang tahun ini!
Wajarlah bila muncul kesimpulan yang sama untuk performa Palace dan City. Kedua tim sulit menjaga konsistensi.