Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap muda Indonesia, David Juliano Sitanala, memiliki ikatan yang kuat dengan Maluku meskipun saat ini dia tinggal di Jakarta.
"Saya lahir di Maluku pada 1999 saat di sana sedang ada konflik yang menimbulkan kerusuhan. Baru empat hari lahir di Rumah Sakit GPM, Ambon saya langsung diungsikan ke Jakarta dengan menaiki kapal laut," kata David dalam kunjungan ke kantor redaksi JUARA di Palmerah, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Hari ini saya ada kesempatan buat diwawancarai oleh @juara bahas persiapan saya menjelang FIA Formula 4 Championship 2017. Stay tuned! #DJS pic.twitter.com/7bZUyj0npm
— David Sitanala (@DavidJSitanala) 15 November 2016
"Setelah saya diungsikan, tak lama rumah sakit tersebut di bom. Kata Mama, banyak pasien lain juga diungsikan dan ada yang sedang dalam kondisi diinfus," ujar David.
Menurut David, dia diungsikan dengan kapal laut karena jika melalui jalan darat akan membahayakan keselamatan dirinya.
"Kalau naik speedboat, khawatir ada sniper. Jadi, kapal laut relatif lebih aman. Kata Mama, saat di dalam kapal saya tidak rewel karena di dalam kapal ada kamar bayi yang membuat saya nyaman," tutur David.
Darah Maluku mengalir deras dalam diri remaja kelahiran 8 Juli ini. Ayahnya, Andre Sitanala dan Ibunya, Reita Faramay merupakan asli Maluku. Bahkan, Ayahnya kini tinggal di Maluku.
"Papa punya bisnis penginapan dan resort di sana, tetapi saya dan Mama tinggal di Jakarta. Setiap 2-3 kali dalam setahun saya pasti pulang ke Ambon. Opa saya mantan Walikota Ambon. Jadi, saya sudah tidak asing lagi dengan Ambon, bahkan saya bisa berkomunikasi dengan bahasa Ambon," kata David.
Kini, pria berusia 17 tahun ini menjadi duta bagi Maluku melalui kiprahnya di dunia balap. Rencananya, dia akan melanjutkan kariernya pada ajang Formula 4 (F4) China untuk musim depan.
Dia juga sudah mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku dan DPRD Maluku atas keikutsertaannya di F4 China.
Baca Juga:
"Saya menjadi duta wisata Maluku. Maluku adalah provinsi keempat yang masuk kategori miskin. Karena itu, sebagai duta kami ingin menunjukkan bahwa putra Maluku juga berpotensi dan mampu berprestasi," tutur pria kelahiran 8 Juli 1999 ini.
Selain sponsor balapan, pemda dan DPRD Maluku juga memberi dukungan berupa beasiswa pendidikan Strata Satu (S1) di Nanyang Technological University, Singapura untuk David.
"Saya akan mengambil jurusan hospitality and tourism. Perkuliahannya akan berlangsung sekitar 2 tahun 8 bulan mulai 2017," ucap David.
"Sambil kuliah saya juga menjalani latihan karena setiap bulan akan ada balapan. Mungkin baru bulan ketiga saya absen kuliah," ujar David.
Tahun ini, David fokus menjalani latihan teknik dan fisik di bawah bimbingan pelatihnya, Dennis Van Rhee yang juga pelatih fisik pebalap Formula 1 asal Indonesia, Rio Haryanto.
David juga akan melakukan tes mobil dengan beberapa tim F4 di China pada Februari 2017 sebagai persiapan menuju F4 China.