Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemakai 3-4-3 di Premier League, Liverpool Paling Klop

By Kamis, 17 November 2016 | 12:18 WIB
Gelandang serang Liverpool. Philippe Coutinho (kanan), berusaha mengelabui bek Watford, Daryl Janmaat, dalam partai Premier League di Stadion Anfield, Liverpool, 6 November 2016. (CLIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES)

Saat masih diarsiteki Brendan Rodgers, Liverpool sebetulnya sudah pernah mematenkan pola 3-4-3. Rodgers menekankan eksperimen dengan memanfaatkan para wingback dan pemain sayap yang ia miliki, seperti Alberto Moreno dan Lazar Markovic.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Kalau diterapkan di skuat The Reds saat ini, mungkin mereka justru tim yang paling pas dengan pola 3-4-3.

Liverpool memiliki barisan depan yang sudah terbiasa dengan pola tiga pemain: Philippe Coutinho, Sadio Mane, dan Roberto Firminho.

Dengan pengawalan Emre Can dan Jordan Henderson di barisan tengah, trisula lini depan boleh merasa lebih aman lantaran disokong duo gelandang dengan kemampuan mumpuni.

Trio bek juga terlihat solid. Dejan Lovren, Joel Matip, dan Ragnar Klavan, yang notabene minim jam terbang, bisa mendapatkan tempat sekaligus.

SUSUNAN PEMAIN INTI LIVERPOOL

FORMASI (3-4-3)

KIPER: Loris Karius

BEK: Ragnar Klavan, Dejan Lovren, Joel Matip

GELANDANG: Nathaniel Clyne, Jordan Henderson, Emre Can, Adam Lallana

PENYERANG: Sadio Mane, Roberto Firmino, Philippe Coutinho

 

MANCHESTER CITY


Pelatih Manchester City, Josep Guardiola, memberi instruksi kepada salah satu pemainnya, Fernandinho, saat melawan Barcelona dalam laga Grup C Liga Champions di Stadion Etihad, Manchester, pada 1 November 2016.(SHAUN BOTTERILL/GETTY IMAGES)

Realitasnya, Manchester City era Guardiola sudah pernah memakai pola 3-4-3 di partai Premier League musim ini. Persisnya, Guardiola memainkan skema tersebut ketika menjamu Everton di Etihad (15/10).

Hasil akhirnya tak terlalu bagus, imbang 1-1 kendati The Citizens amat dominan di sejumlah aspek, mulai dari ball possession hingga tembakan akurat.

Tentu saja banyak alasan yang bisa dikemukakan Guardiola dari hasil imbang tersebut. Tapi, kalau ia rutin memakai skema 3-4-3, City berpotensi menjadi tim yang lebih sangar, apalagi jika merumput di rumah sendiri.

Trio David Silva, Sergio Aguero, dan Kevin De Bruyne bisa dibantu duo sayap Bacary Sagna di kanan dan Raheem Sterling di kiri. Ibaratnya, kelima pemain ini siap untuk membombardir pertahanan lawan.

Tugas menjaga keseimbangan akan diberikan kepada duet Ilkay Guendogan, yang sebetulnya lebih berpreferensi menyerang, bersama Fernandinho.

Situasi ini bisa bikin tim limbung di belakang. Solusinya barangkali mencadangkan Guendogan dan menurunkan Fernando.

SUSUNAN PEMAIN INTI Manchester City

FORMASI (3-4-3)

KIPER: Claudio Bravo

BEK: Nicolas Otamendi, John Stones, Aleksandar Kolarov

GELANDANG: Bacary Sagna, Fernandinho, Ilkay Guendogan, Raheem Sterling

PENYERANG: David Silva, Sergio Aguero, Kevin De Bruyne

 

ARSENAL


Proses gol solo gelandang serang Arsenal, Mesut Oezil (kedua dari kanan), ke gawang Ludogorets Razgrad dalam partai Liga Champions di Vassil Levski Stadium, Sofia, 1 November 2016.(ROBERT ATANASOVSKI/AFP)

Arsene Wenger jelas mempunyai pemahaman segudang soal anak asuhnya sehingga mengubah pola tim menjadi 3-4-3 pun tidak akan sulit dilakukan.

Arsenal punya lebih dari cukup pemain berkualitas andai pelatih asal Prancis itu menyeriusi 3-4-3. Bahkan, bisa jadi kombinasi lini tengah Arsenal paling maut kalau dibandingkan tim lain.

Cuma, sejumlah pemain kudu menyesuaikan diri dengan posisi baru. Sebut saja Mesut Oezil, sang playmaker, kreator, dan pemain 'nomor 10' mereka.

Mengingat sistem 3-4-3 ini sulit memberikan ruang bagi fantasista, Oezil bisa digeser ke kiri menempati posisi Eden Hazard di Chelsea.

Dia juga bisa diberikan kebebasan buat merangsek masuk, bergerak lebih leluasa di belakang Alexis Sanchez.

SUSUNAN PEMAIN INTI ARSENAL

FORMASI (3-4-3)

KIPER: Petr Cech

BEK: Shkodran Mustafi, Laurent Koscielny, Nacho Monreal

GELANDANG: Santi Cazorla, Granit Xhaka, Francis Coquelin, Alex Iwobi

PENYERANG: Theo Walcott, Alexis Sanchez, Mesut Oezil

 

MANCHESTER UNITED

 


Striker Manchester United, Anthony Martial (kiri), merayakan gol bersama rekan setimnya Paul Pogba, saat melawan Fenerbahce dalam laga lanjutan Grup A Liga Champions 2016-2017 di Stadion Old Trafford, Manchester, oada 20 Oktober 2016.(OLI SCARFF/AFP)

Jose Mourinho mungkin belum meyakinkan dengan opsi formasi dan pemain yang memainkan posisi tertentu sepanjang musim ini, tapi agaknya 3-4-3 tetap bukan pilihan terbaik.

Mau ditaruh di mana Juan Mata dan Wayne Rooney? Lini belakang relatif kurang tangguh, meski ketiga pemain, Smalling, Bailly, dan Blind, punya kualitas pas buat mengisi peran berbeda.

Pogba bisa bersinar di tengah, tapi posisi ini berpotensi ringkih kalau ia meneruskan tendensi merangsek maju meninggalkan Ander Herrera yang notabene bukan gelandang bertahan murni.

Marcus Rashford dan Anthony Martial juga menjadi pilihan alami di dua posisi penyerang sayap yang bermain melebar. Hanya, mereka selama ini selalu mengalami kesulitan apabila bermain di posisi tersebut.

SUSUNAN PEMAIN INTI MANCHESTER UNITED

FORMASI (3-4-3)

KIPER: David de Gea

BEK: Chris Smalling, Eric Bertrand Bailly, Daley Blind

GELANDANG: Antonio Valencia, Ander Herrera, Paul Pogba, Luke Shaw

PENYERANG: Marcus Rashford, Zlatan Ibrahimovic, Anthony Martial

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P