Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Andik Vermansah Ingin Mengganti Kepala Budi Sudarsono

By Rabu, 16 November 2016 | 11:38 WIB
Winger timnas Andik Vermansah saat meladeni awak media di Hotel Alana, Solo, Senin (5/9/2016) sore. (ESTU SANTOSO/JUARA.NET)

Dicela, diejek, dan dipandang sebelah mata menjadi sarapan rutin Andik Vermansah di masa kecil. Tetapi, kini semua telah berbalik 180 derajat. Pemain yang sangat ramah ini tak lagi mendapat celaan, justru ia telah menjadi idola Indonesia.

Penulis: Kukuh Wahyudi

Sekarang, banyak orang yang menaruh harapan besar kepadanya untuk membawa nama baik Indonesia di Piala AFF 2016.

“Alhamdulillah, saya bisa mencapai titik ini. Padahal, dulu banyak orang yang mengejek karena saya kecil. Saya dianggap tak bisa apa-apa,” ucapnya sambil mengenang masa lalu.

Meski dihujani kritikan kala itu, Andik tak langsung minder. Justru hal itu membuat mentalnya bertransformasi seperti baja.

Anggapan remeh dikonversi menjadi mentor tanpa wujud yang menemaninya berjuang ke pentas profesional. Cobaan tak hanya itu, sang ibu, Jumiah, kerap melarangnya bermain sepak bola lantaran khawatir Andik cedera.

“Saya memang sempat patah tangan. Tetapi, karena cinta sepak bola, saya tetap bermain setelah sembuh. Ibu pun akhirnya mengerti,” ujarnya.

Kecintaan yang diwujudkan dengan perjuangan akhirnya berbuah manis. Andik berhasil menembus tim junior Persebaya pada 2005. Bak bola salju, kariernya terus membesar.

Baca Juga:

Pada 2007, ia tampil di Pekan Olahraga Provinsi dan membawa pulang medali emas.

Kemudian, kiprahnya terus berlanjut ke PON Jatim (medali emas), POM ASEAN (medali perunggu) di bawah asuhan Aji Santoso, hingga resmi menjadi pemain profesional bersama Persebaya senior.

Saat itu, impiannya mulai mengerucut, yaitu berseragam merah putih.

“Jujur, Mas. Dulu, pas melihat Budi Sudarsono menyanyikan lagu kebangsaan sebelum bertanding di salah satu laga timnas, saya pernah membayangkan kepalanya berganti kepala saya," ucap andik.

"Saya sangat berhasrat membela timnas,” katanya lagi.

Khayalan Andi tak berhenti sampai di situ. Ia menceritakan bagaimana situasi saat persiapan syuting untuk keperluan LPI (Liga Primer Indonesia) dan menginap di Hotel Century yang berada dekat dengan SUGBK.

"Di sana, saya pernah bernyanyi Indonesia Raya sambil menghadap Stadion Bung Karno. Merinding rasanya. Yang jelas, semua itu sebelum saya masuk timnas U-23,” tuturnya.

Sekarang, khayalan itu telah menjadi nyata. Sejak 2011, ia mulai rutin membela timnas junior dan senior, mulai dari SEA Games 2011 dan 2013 hingga Piala AFF 2012.

[video]https://video.kompas.com/e/5210572882001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P